SELAMAT DATANG DI AHLUL BAIT NABI SAW

AHLUL BAIT NABI SAW: Media Agama Dan Hati Umat Islam * Media Persatuan dan Kesatuan Sunni Dan Syiah


"Namanya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Ali bin al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, dan ibunya adalah Ummu Abdillah binti al-Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Ia diberi nama al-Baqir karena banyak sujudnya. Dari asal kata baqara, yakni baqara al-sujud, artinya meluaskan/melapangkan sujud (baca: banyak sujudnya). Tapi ada juga yang mengatakan bahwa dia disebut al-Baqir karena keluasan ilmunya."[99]

Tahun kelahirannya adalah tahun ke-57 H, dan syahidnya pada tahun ke-114 H., lalu ia dikuburkan di pekuburan Baqi, di samping kuburan kakeknya Ali bin al-Husain as.

Imam baqir memiliki dua istri, diantaranya:


1. Ummu Farwah putri Qosim bin Muhammad bin Abu Bakar [100]
Dia adalah wanita yang penuh pengertian, mengerti tanggung jawab dan pencinta ahlul bait as., sangat tawadhu' di depan Imam Baqir as serta merasa senang menjadi istrinya.

Imam Shadiq as pernah mengatakan:
"Ibuku adalah seorang wanita yang penuh dengan iman, takwa dan penyantun, dan Allah menyukai orang-orang penyantun."

Syekh Jalil Ali bin Husain Mas'udi dalam kitabnya Itsbatu al-Washiyyah mengatakan:
"Ummu Farwah adalah wanita paling takwa di zamannya."

Imam Shadiq as mengatakan: "Ibuku mengatakan bahwa ayahku pernah berkata kepadanya: 'Wahai Ummu Farwah, aku akan mendoakan orang-orang yang berdosa dari pengikut-pengikut kami (ahlul bait) sebanyak seribu kali dalam setiap harinya. Hal itu dikarenakan, mereka tidak mengerti akan penderitaan (dalam taat kepada Allah SWT), sehingga mereka tidak bisa sabar di dalamnya, sementara kami mengetahui akan pahalanya. Oleh karena itu, kami bisa sabar dalam menghadapi apapun."[101]

Ummu Farwah sangat dikenal dengan kemuliaannya, hingga Imam Shadiq as sendiri sering dipanggil dengan sebutan anak wanita mulia (Ibnu al-Mukarramah). Dan telah diriwayatkan dari Abdu al-A'la bahwa: "Saya melihat Ummu Farwah menutupi dirinya dengan kain tebal ketika bertawaf, supaya tidak dikenali oleh orang. Ia bertawaf mengelilingi Ka'bah dengan penuh kekhusukan. Kemudian ia memegangi Hajar Aswad dengan tangan kirinya. Seorang lelaki yang berdiri di dekatnya berkata kepadanya:
"Wahai budak Tuhan, engkau telah keliru melakukan sunnah."
Ummu Farwah menjawab: "Kami tidak memerlukan ilmumu."[102]

Marhum Muhaddits al-Qommi mengatakan:
"Secara dhahir lelaki itu dari salah satu fuqaha' (ahli fiqih). Dan benar katanya, bagaimana mungkin ia tidak kaya dengan ilmu fiqih, sementara suaminya pemilik ilmu yang lampau dan yang akan datang, dan ayah dari suaminya adalah Imam Ali Zainu al-'Abidin as (penghulu para penyembah Tuhan), serta putranya adalah sumber segala ilmu keislaman dan hikmah Imam Ja'far as-Shadiq as..

Begitu pula ayahnya sendiri bernama Qosim bin Muhammad yang tergolong dari tsiqat (orang yang dipercaya) dan dipercaya oleh Ali bin al-Husain as dan termasuk dari salah satu ahli fiqih yang ada di Madinah. Oleh karenanya, ia (Ummu Farwah) di timang dalam pangkuan ilmu dan dibesarkan dalam rumah kefaqihan."


2. Ummu Hakim binti Usaid bin Mughirah Tsaafi

Wanita ini adalah wanita yang memiliki maqam yang tinggi dan salah satu pecinta Imam Muhammad al-Baqir as serta istri yang layak untuk beliau. Tidak ada informasi yang banyak tentangnya yang dapat didapat dari buku-buku sejarah. Yang disebutkan hanyalah bahwasannya ia adalah ibu dari Ibrahim dan Abdullah yang keduanya meninggal di zaman Imam Baqir as.

Syekh dalam kitabnya Irsyad mengatakan bahwa Imam Baqir as memiliki tujuh anak.

Referensi:
[99] Tadzkiratu al-Khawash, hal. 302.
[100] Riwayat dari Imam Ja'far as: "Ibuku Farwah, Asma' binti Abdurrahman bin Abu Bakar."
[101] Ushu al-Kafi, kitab al-Hujjah, bab: wiladah Imam Shadiq as.
[102] Furu' al-Kafi, jilid. 4, hal. 428.

(alhassanain/ABNS)

0 komentar:

Sejarah

ABNS Fatwa - Fatwa

Pembahasan

 
AHLUL BAIT NABI SAW - INFO SEJARAH © 2013. All Rights Reserved. Powered by AHLUL BAIT NABI SAW
Top