SELAMAT DATANG DI AHLUL BAIT NABI SAW

AHLUL BAIT NABI SAW: Media Agama Dan Hati Umat Islam * Media Persatuan dan Kesatuan Sunni Dan Syiah


Seharusnya kita melihat sebanar siapa KAAB AL AHBAR.
Seorang tokoh YAHUDI yang benar benar ada.
Beliau konunnya sangat arif dalam Kitab Perjanjian Lama dan sekarang mereka berkehendak untuk “mewariskan” pengetahuan mereka itu dan “memasukkan” nya kedalam Islam.

Imam al-Bukhari tidak meriwayatkan apa-apa daripada beliau.
Manakala Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits daripada Abu Hurairah menerusi beliau daripada jalan al-A’masy daripada Abu Shalih.

KAAB adalah seorang Yahudi yang datang dari Yaman dengan nama lengkap Kaab Ibn Mati al-Humyari alias Abu Ishaq.
Berada di zaman Umar dan Uthman.
Beliau meninggal dalam pemerintahan Uthman usia melebihi 100 tahun.
KAAB adalah penyebar utama kisah kisah kisah Israiliyyat yang konunnnya berasal dari Kitab Perjanjian lama.

Cerita cerita dusta KAAB ini di bawa oleh sahabat sahabat Rasul saw dan di jadikan hujah dan hukum.
Konunnya peristiwa yang pernah terjadi dan akan terjadi di permukaan bumi ini semuanya tertulis dalam kitab Torat (Kitab Perjanjian Lama) yang diturunkan kepada Musa”.
Walhal dari kajian Kitab Taurat hanya ada 400 halaman sahaja.

KAAB mengakui konunnya nama UMAR ada tercatit dalam Kitab Taurat. Konunnya ada tentang berita kematiannya. Sedangkan tidak ada bukti nama UMAR tercatat dalam Kitab Taurat.
KAAB meminta UMAR untuk menulis surat wasiat konunnya beliau akan mati dalam masa 3 hari selepas wasiat tersebut.
Konspirasi kematian Umar sebenarnya di rancang oleh KAAB yang mengarahkan Abu Lulu membunuhnya 3 hari selepas UMAR menulis surat wasiat.
Hasil dari konpirasi ini ramai kalangan sahabat mula hormat dan percaya pada kata kata KAAB ini.


Antara sahabat nabi adalah;
1. Abu Hurairah,
2. Abdullah bin Umar,
3. Abdullah Ibn Amr Ibn al-Aas,
4. Mu’awiyyah Ibn Abu Sufyan yang meneruskan cerita Ka’ab al-Ahbar ini dan meyakininya sebagai kebenaran.

Dongeng demi dongeng membodohkan pemikiran umat Islam di lakukan oleh KAAB
Antaranya;
Al-Qurtubi dalam tafsir al-Qur’an melaporkan bahwa Ka’ab telah berkata sebagai berikut:
“Ketika Tuhan menciptakan kursi tahtaNya, kursi tahtaNya itu berkata, ‘Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang tubuhnya lebih besar daripada aku.’ Kursi Tahta Allah itu kemudian mengguncang-guncangkan tubuhnya untuk menunjukkan kebesarannya. Allah kemudian mengikat kursi tahtaNya itu dengan seekor ular yang memiliki 70 ribu pasang sayap. Pada setiap sayapnya ada 70 ribu bulu; dan pada setiap bulu itu ada 70 ribu wajah dan pada setiap wajah itu ada 70 ribu mulut; kemudian dari setiap mulut itu ada 70 ribu buah lidah. Dari semua mulut ini keluar kalimat-kalimat pujian untuk Allah yang jumlahnya sama banyaknya dengan jumlah titik air hujan yang jatuh dari langit, ditambah dengan jumlah dedaunan; ditambah lagi dengan jumlah bebatuan dan butir pasir ditambah lagi dengan jumlah hari-hari yang telah terlewat di dunia ditambah lagi dengan jumlah para malaikat. Ular itu melingkari kursi tahta Allah karena tahta Allah itu ternyata lebih kecil daripada si ular tadi. Kursi tahta Allah itu tertutupi oleh setengah tubuh ular.”.

Ibn Asakir dalam Tarikh –nya ia menuliskan kata-kata Ka’ab tentang arah kiblat:

أحب البلاد الى الله الشام و أحب الشام الى الله القدس

“Negeri yang paling dicintai Allah ialah Syam (Syria) dan yang paling dicintai di Syam ialah Quds”
(Jadi Syria dan Quds lebih dicintai dan lebih berharga di mata Allah daripada Mekah dan Madinah)

KA’BAH SUJUD

ان الكعبة تسجد لبيت المقدس في كل غداة

“Setiap pagi hari, Ka’bah itu sujud kepada Bait-ul-Muqodas” (Tafsir Durrul Mantsur, volume 1, halaman 136).

TENTANG NEGERI-NEGERI LAINNYA

خمس مدائن من مدن الجنة : بيت المقدس وحمص و دمشق وجبرين وظفار اليمن

“ Ada lima kota dari kota-kota di surga, yaitu: Bait al-muqodas, Hums, Damaskus, Jabrin (kota satelit dari Baitul Muqodas) dan Zafar al-Yaman (tempat dimana dulu Ka’ab pernah tinggal sebelum ia hijrah ke kota Madinah dan kemudian pindah ke Syria)” (Ibnu Asakir, volume 1, halaman 211—212).

TENTANG TEMPAT BERLINDUNG DARI BENCANA BAGI KAUM MUSLIMIN
Ka’ab berkata: “Tempat berlindung bagi kaum Muslimin dari bahaya dan bencana ialah kota Damaskus;
Tempat kelahiran Dajjal ialah sungai Abu Fatras (tempat di dekat Ramallah di Palestina)
Tempat perlindungan dari GOG dan MAGOG ialah gunung Tur” (Ibnu Asakir, volume 1, halaman 232).

***Lihat bagaimana unsur unusr Israilliat sudah mula masuk dalam pemikiran UMAT ISLAM setelah KAAB mula di hormati dan di sanjung para sahabat****

Banyak riwayat hadis Abu Hurairah sebenarnya mengambil dari KAAB AL AHBAR sang Yahudi.
Dzahabi berkata dalam Thabaqat al Huffazah dan Sair A'lam an Nubala.

Dalam membicarakan Abu Hurairah bahawa KAAB telah berkata; " Bukan main Abu Hurairah!! Aku belum pernah melihat sesaorang yang tidak membaca Taurat lebih mengetahui isinya dari Abu Hurairah" (Sair A'lam an Nubala, jilid 2 hlm 432)

Para ahli hadis tahu bahawa Abu Hurairah mengambil pelajaran dari Kaab Al Ahbar (Sayuti, Alfiat bab"Riwayat Orang Orang Besar dari Orang Orang Kecil atau Riwayat Sahabat Yang berasal dari Tabiin. hlm 237&238).

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Anehnya kenapa KAAB di jadikan sandaran begitu tinggi oleh para sahabat?
Apakah mereka begitu percaya KAAB menguasai Kitab Perjanjian Lama??

Sedangkan Rasul saw pernah menegur tindakan Umar sebelum ini
Ahmad meriwayatkan bahwa Jabir Ibn Abdullah mengatakan bahwa Umar telah datang kepada Rasulullah (SAAW) sambil membawa sebuah kitab yang ia dapatkan dari beberapa para pengikut Ahlul Kitab. Umar kemudian secara sengaja membacakan keras-keras kitab itu di depan Rasulullah (SAAW). Rasulullah waktu itu tampak marah karena Umar melakukan perbuatan yang tidak layak.

Rasulullah kemudian berkata: “Wahai putera Khattab, demi Dia yang jiwaku ada di tanganNya. Seandainya Musa saat ini masih hidup, maka ia itu harus mengikutiku.”
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

NAMUN!!!!
Imam Ali sejak dari awal sudah mengenai KAAB sebagai pendusta. Sebab itu KAAB tidak pernah mendekati Imam Ali.
Walaupun saat itu Imam Ali ada di Madinah selama Ka’ab tinggal disana
KAAB sebenarnya menyimpan dendam kepada Imam Ali kerana isu Perang Khaibar dan bagaimana Imam Ali mengekang pengaruh yahudi di bumi Hijaz.
Imam Ali sering mengingatkan mereka bahawa;
“Ia adalah pendusta besar!!”

Tabari mencatat dalam tarikhnya bahwa Ibn Abbas pernah diberitahu:
Ka’ab pernah berkata bahwa pada hari penghisaban matahari dan bulan akan dibawa ke hadapan Allah seperti kerbau yang di cocok hidungnya dan kemudian keduanya akan dilemparkan kedalam neraka!

Demi mendengar ini Ibn Abbas marah sekali dan ia berkata sambil berteriak sebanyak tiga kali:
“Ka’ab pendusta besar!”
“Ka’ab pendusta besar!”
“Ka’ab pendusta besar!”

(Jalan-Itrah/ABNS)

0 komentar:

Sejarah

ABNS Fatwa - Fatwa

Pembahasan

 
AHLUL BAIT NABI SAW - INFO SEJARAH © 2013. All Rights Reserved. Powered by AHLUL BAIT NABI SAW
Top