Pertanyaan:
Apa saja yang menjadi tanda-tanda zhuhur (kehadiran, kemunculan) Imam Zaman Ajf?
Jawaban Global:
Pembahasan mengenai zhuhur (kehadiran, kemunculan) Imam Zaman Ajf memang merupakan pembahasan yang agak rumit sehingga memerlukan penelitian secara seksama atas seluruh riwayat yang berkaitan dengan tema mahdawiyah (Imam Mahdi Ajf). Secara global berbagai riwayat yang menjelaskan tanda-tanda kehadiran Imam Zaman ajf -dari satu dimensi- dapat dibagi menjadi dua bagian:
- Tanda-tanda yang akan terjadi secara pasti sebelum kehadiran beliau. Tanda-tanda tersebut ialah: Keluarnya pasukan Sufyani, keluarnya kelompok Yamani, jeritan dari langit, terror terhadap Nafs Zakiyyah, tenggelamnya pasukan Sufyani di tengah-tengah padang sahara dan kemunculan Dajjal.
- Tanda-tanda yang belum bisa dipastikan kejadiannya. Bisa jadi di antara tanda-tanda ini ada yang tidak terjadi. Singkat kata bahwa tanda-tanda kehadiran Imam Zaman Ajf dapat dibagi kepada empat bagian:
b. Tanda-tanda agama dan keyakinan, misalnya terjadinya penyimpangan terhadap agama Ilahi.
c. Tanda-tanda alam, seperti terjadinya perubahan terhadap planet bumi dan lain-lain.
e. Tanda-tanda individu dan keajaiban, seperti terjadinya jeritan langit, terbunuhnya Nafs Zakiyyah, dan lain-lain.
Masing-masing dari tanda-tanda tersebut dan tanda-tanda yang lainnya dibahas dan dijelaskan secara rinci dalam berbagai riwayat.
Jawaban Detil:
Pembahasan mengenai tanda-tanda kemunculan dan kehadiran Imam Zaman ajf memang agak rumit, karena terdapat banyak hadis-hadis dan riwayat yang beragam tercatat dalam kitab-kitab hadis, baik kitab-kitab Syi’ah maupun Ahlu Sunnah. Bahkan terdapat pula dalam kitab-kitab agama Samawi sebelum Islam, seperti agama Kristen, Yahudi, Zoroaster, Hindu dan Budha. Semua riwayat itu perlu diteliti secara seksama, diklasifikasi, dan dikritisi secara mendalam. Lebih dari itu, riwayat-riwayat tersebut perlu pula diteliti sanad (transmisi) dan dilâlah-nya (penunjukkannya).
Tanda-tanda kehadiran Imam Zaman Ajf yang termaktub dalam riwayat-riwayat Syi’ah, dapat dibagi menjadi dua bagian:
- Tanda-tanda pasti, yaitu tanda-tanda yang tanpa syarat dan ikatan apapun yang akan terjadi sebelum kehadiran beliau. Tanda-tanda ini seperti keluarnya pasukan Sufyani, Yamani, terjadinya jeritan dari langit, terbunuhnya Nafs Zakiyyah, tenggelamnya prajurit sufyani di padang sahara dan munculnya Dajjal.
- Tanda-tanda belum pasti, yaitu yang akan terjadi dengan syarat-syarat dan kondisi tertentu. Artinya jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka ia akan terjadi. Tanda-tanda ini banyak sekali jumlahnya[1].
Tetapi dari sisi lain dan secara global, tanda-tanda kehadiran Imam Zaman Ajf itu dapat dibagi kepada empat bagian. Hal itu akan kami jelaskan secara ringkas.
- Faktor Sosial.
- Tersebar luasnya kezaliman di seantero dunia. Dengan kata lain bahwa dunia dipenuhi dengan kezaliman.
- Bejadnya moral para penguasa dunia. Perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan tersebarnya kerusakan dan kezaliman di seantero dunia dan bejadnya moral para penguasa adalah bahwa sistem politik di seluruh dunia dibina berdasarkan kezaliman dan kecurangan sosial, politik, budaya dan ekonomi. Dan para tiran menduduki kursi kekuasaannya berdasarkan penjajahan, kekejaman dan penindasan. Hal ini bukan berarti bahwa di alam dunia ini sama sekali tidak terdapat orang yang adil atau tidak ditemukan adanya pemerintah yang adil. Maksud ungkapan di atas adalah bahwa tatanan yang berkuasa di atas muka bumi ini adalah tatanan kezaliman (tyranic ) dan kecurangan (corrupt).
- Mahalnya harga barang-barang dan kemerosotan ekonomi adalah merupakan akibat dari tatanan pemerintah yang zalim.
- Munculnya para pembohong dan Dajjal yang mengklaim diri mereka sebagai mujaddid (reformer) masyarakat. Kemunculan Dajjal adalah termasuuk salah satu tanda pasti kehadiran Imam Zaman ajf yang disinggung di dalam kitab-kitab agama-agama Samawi terdahulu. Dajjal secara leksikal berarti penutup kebenaran dengan kebatilan, penipuan, makar dan kelicikan. Bisa jadi -berdasarkan berbagai riwayat yang ada- Dajjal itu tidak hanya terbatas pada seseorang saja. Tetapi ia sebagai titel dan simbol umum bagi tatanan dan sistem zalim yang ditegakkan berdasarkan dusta dan penipuan. Banyak masyarakat yang tertipu olehnya. Dajjal senantiasa gigih dalam melawan dan membendung kebenaran. Ada pula yang mengartikan bahwa Dajjal itu adalah budaya Barat yang sekarang ini[2].
- Para pendusta dan pembohong sebagai jurubicara rakyat dan pemimpin masyarakat, misalnya sepereti Sufyan.
- Orang-orang yang saleh dan jujur akan disingkirkan dari masyarakat. Dan sebaliknya para pembohong dan pendurjana akan banyak mendapatkan dukungan dan simpatisan.
- Keluarnya Sufyani juga merupakan salah satu tanda pasti kehadiran Imam Zaman ajf, Tetapi masih belum bisa ditetapkan secara pasti apakah Sufyani itu nama pribadi seseorang, ataukah ia sebagai titel dan simbol umum bagi orang-orang dan sistem yang zalim, Yang bisa ditarik kesimpulan dari berbagai riwayat adalah bahwa Sufyani adalah seseorang ataupun orang-orang kapitalis, para koruptor, diktator dan penyebar kerusakan dan berbagai khurafat. Ciri mereka yang mencolok adalah membuat kerusakan sosial secara merata.[3]
- Terjadinya peperangan, fitnah pertumpahan darah di muka bumi.
- Berbagai revolusi dan pemberontakan melawan kezaliman dan kerusakan internasional akan terjadi di muka bumi ini. Sebagian dari revolusi itu akan berhasil membentuk sebuah pemerintahan yang mandiri. Keluarnya pasukan Yamani merupakan simbol revolusi dan kebangkitan haq dalam melawan kebatilan, penyimpangan dan kesesatan. Hal ini akan terjadi pada akhir zaman nanti yang merupakan salah satu dari gerakan tersebut[7].
Kebangkitan Sayid Khurasani yang merupakan putera keturunan Imam Husein As. Dan kebangkitan untuk menegakkan keadilan adalah sebagai faktor lainnya. Dua buah revolusi dan kebangkitan tersebut, yang satu terjadi di Yaman dan yang satunya lagi terjadi di Iran, merupakan lahan dan persiapan akan kehadiran Imam Zaman Ajf.[8]
Dalam riwayat disebutkan bahwa pemerintahan yang dibentuk di Iran adalah:
Pertama: Pemerintah mengajak rakyatnya kepada Islam dan ajaran Ahlubait As.
Kedua: Pemerintah berusaha membersihkan seluruh daerah yang berada dibawah kekuasaannya hingga Kufah dari berbagai kezaliman dan kerusakan. Dan ketika Imam Zaman Ajf hadir dari kegaibannya langusng bergabung dengan beliau dan mengikutinya[9].
- Faktor Agama dan Keyakinan.
Dengan ungkapan lain -secara global- bahwa sebelum zhuhur (kemunculan Imam Zaman Ajf), ajaran dan hukum-hukum Islam akan terabaikan. Tetapi hal itu bersifat nisbi, artinya pada umumnya masyarakat dunia mengalami hal seperti itu. Terdapat di dalam riwayat Ahlulbait As bahwa ketika Imam Zaman ajf telah hadir di tengah-tengah masyarakat dunia, beliau akan menjalankan pemerintahan Islam dengan sistem, kitab dan agama yang baru. Maksudnya adalah ketika itu Islam sudah sedemikian jauhnya bercampur aduk dengan khurafat dan al-Qur’an telah banyak mengalami tahrif (perubahan) maknawi, sehingga hakikat dan kebenaran sudah diabaikan dan terlupakan[11].
- Faktor Alami.
- Faktor Individu dan Keajaiban.
- Panggilan langit.
- Syahadah dan terbunuhnya Nafs Zakiyyah.
Referensi:
[1] . Zendegi Imam Mahdi As, Qurasyi, Baqir Syarif hal. 304.
[2] . Mengenai Dajjal dijelaskan di dalam berbagai kiktab, seperti Mahdi Enqelâbi Buzurg, Nasir Makarin Syirazi, hal. 192, Dajjal Afsâneh Ya Wâqiiyat, Syafaye Mehnaz, hal. 28-62, Farhangge Mau’ud, Husein Karmisyahi, hal. 92, 94, Dâdgustare Jahân, Ibrahim Amini, hal. 223, Hadiqatu as-Syi’ah, Muqaddas Ardebili, hal, 758.
[3] . Mahdi Enqelabi Buzurg, hal. 202, Dah Enteqâd wa Fâshukh Piramune Hadhrat Mahdi, Syekh Mufid hal. 90.
[4] . Nejâd Bakhsyi Dar Adyân, Muhammad Taqi Rasyid Muhasshal, hal. 159.
[5] . Ruzgâr Rahâ-i, Hadi Kamil Sulaiman, terj. Mahdi Pur, Ali Akbar, jilid 2 hal. 938, 939.
[6] . Simâye Aftâb, Habibullah thahiri, hal. 511.
[7] . Al-Mumahhiduna lil Mahdi, Ali Kurani, hal. 138 dan 139.
[8] . Zamine Sazmân Enqelâbi Jahâni Mahdi, Sayyid Asadullah Syahidi, hal. 439, 445.
[9] . Mahdi Khursyide Muntazhirân, Gule Muhammadi Arman, hal. 26, 27.
[10] . Bihârul Anwâr, juz 52, hal. 193.
[11] . Wilâyate Faqih, Abdullah Jawadi Amuli, hal. 372, Mahdi Enqelâbi Buzurg, hal. 320, 321.
[12] . Ruzgâr Rahâ-i, hal. 853, Târikh mâ ba’da az-Zhuhur, Sayyid Muhammad Shadr, hal. 164, 217.
[13] . Zendegi Imâm Mahdi, hal. 315, Ruzgâr Rahâ-i, hal. 869, 871.
[14] . Thâwus-e Behestiyân, Gule Muhammadi Arman, juz 4 hal. 167, Al-Bay’atu Lillah, hal. 268, Nesyânehâ-ye Zhuhur, Sadat Madani, Sayyid Ali Ashgar, hal. 112.
[15] . Lihat Bihârul Anwâr, juz 52.
(islamquest/ABNS)
[1] . Zendegi Imam Mahdi As, Qurasyi, Baqir Syarif hal. 304.
[2] . Mengenai Dajjal dijelaskan di dalam berbagai kiktab, seperti Mahdi Enqelâbi Buzurg, Nasir Makarin Syirazi, hal. 192, Dajjal Afsâneh Ya Wâqiiyat, Syafaye Mehnaz, hal. 28-62, Farhangge Mau’ud, Husein Karmisyahi, hal. 92, 94, Dâdgustare Jahân, Ibrahim Amini, hal. 223, Hadiqatu as-Syi’ah, Muqaddas Ardebili, hal, 758.
[3] . Mahdi Enqelabi Buzurg, hal. 202, Dah Enteqâd wa Fâshukh Piramune Hadhrat Mahdi, Syekh Mufid hal. 90.
[4] . Nejâd Bakhsyi Dar Adyân, Muhammad Taqi Rasyid Muhasshal, hal. 159.
[5] . Ruzgâr Rahâ-i, Hadi Kamil Sulaiman, terj. Mahdi Pur, Ali Akbar, jilid 2 hal. 938, 939.
[6] . Simâye Aftâb, Habibullah thahiri, hal. 511.
[7] . Al-Mumahhiduna lil Mahdi, Ali Kurani, hal. 138 dan 139.
[8] . Zamine Sazmân Enqelâbi Jahâni Mahdi, Sayyid Asadullah Syahidi, hal. 439, 445.
[9] . Mahdi Khursyide Muntazhirân, Gule Muhammadi Arman, hal. 26, 27.
[10] . Bihârul Anwâr, juz 52, hal. 193.
[11] . Wilâyate Faqih, Abdullah Jawadi Amuli, hal. 372, Mahdi Enqelâbi Buzurg, hal. 320, 321.
[12] . Ruzgâr Rahâ-i, hal. 853, Târikh mâ ba’da az-Zhuhur, Sayyid Muhammad Shadr, hal. 164, 217.
[13] . Zendegi Imâm Mahdi, hal. 315, Ruzgâr Rahâ-i, hal. 869, 871.
[14] . Thâwus-e Behestiyân, Gule Muhammadi Arman, juz 4 hal. 167, Al-Bay’atu Lillah, hal. 268, Nesyânehâ-ye Zhuhur, Sadat Madani, Sayyid Ali Ashgar, hal. 112.
[15] . Lihat Bihârul Anwâr, juz 52.
(islamquest/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar