Keberatan terhadap adanya kematian adalah karena memahaminya
sebagai kesirnaan. Padahal, kematian bukanlah kesirnaan, namun ia adalah
transformasi ke kehidupan yang lebih sempurna.
Eksistensi kehidupan setelah mati telah dibuktikan dalam Al-Ma’ad for Teens. Dan juga telah dibuktikan bahwa kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang lebih sempurna dan lebih kekal daripada kehidupan di dunia. Bila kehidupan setelah kematian dibandingkan dengan kehidupan di dunia ini, ini menyerupai perbandingan kehidupan di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan pada rahim ibu.
Bila seseorang mengetahui dengan yakin bahwa kematian adalah perpindahan ke kehidupan yang lebih baik dan lebih sempurna, apakah masih perlu baginya membenci kematian ?
Atau malahan seharusnya ia akan merindukan kematian lebih dari seorang bayi merindukan air susu ibunya?
(filsafatislam/ABNS)
Eksistensi kehidupan setelah mati telah dibuktikan dalam Al-Ma’ad for Teens. Dan juga telah dibuktikan bahwa kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang lebih sempurna dan lebih kekal daripada kehidupan di dunia. Bila kehidupan setelah kematian dibandingkan dengan kehidupan di dunia ini, ini menyerupai perbandingan kehidupan di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan pada rahim ibu.
Bila seseorang mengetahui dengan yakin bahwa kematian adalah perpindahan ke kehidupan yang lebih baik dan lebih sempurna, apakah masih perlu baginya membenci kematian ?
Atau malahan seharusnya ia akan merindukan kematian lebih dari seorang bayi merindukan air susu ibunya?
(filsafatislam/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar