SELAMAT DATANG DI AHLUL BAIT NABI SAW

AHLUL BAIT NABI SAW: Media Agama Dan Hati Umat Islam * Media Persatuan dan Kesatuan Sunni Dan Syiah


Di dalam Mishbah asy-Syari’ah disebutkan bahwa Imam ash-Shadiq a.s. berkata:
“Pakaian terindah bagi kau Mukmin adalah pakaian takwa, dan pakaian paling nikmat adalah iman. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Dan pakaian takwa, itulah yang lebih baik.

“Pakaian lahir adalah nikmat dari Allah yang menutup aurat anak Adam. Ia merupakan kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan hamba-hamba-Nya, keturunan Adam a.s., (kemuliaan) yang tidak pernah diberikan-Nya kepada yang lain. Ia juga merupakan alat bagi kaum Mukmin untuk menunaikan kewajiban yang telah dilekatkan oleh Alah kepada mereka.

“Pakaianmu yang paling baik adalah yang tidak membuatmu lalai dari Allah ‘Azza wa Jalla, dan ketaatan kepada-Nya; tidak menjadikanmu bangga diri, riya’l berhias, berbangga-bangga, dan sombong, karena semua itu merupakan penyakit agama dan mengeraskan hati.

“Apabila engkau mengenakan pakaianmu, maka ingatlah tabir Allah Ta’ala yang menutupi dosa-dosamu dengan rahmat-Nya. Tutuplah batinmu dengan kebenaran, sebagaimana engkau menutup lahirmu dengan pakaian. Jadikanlah batinmu berada dalam tabir ketakutan dan lahirmu dalam tabir ketaatan.

“Pikirkanlah karunia Allah ‘Azza wa Jalla yang telah menciptakan bahan-bahan pakaian untuk menutupi aurat lahiriah, yang membuka pintu-pintu tobat untuk menutupi aurat batin dari dosa-dosa dan akhlak yang buruk. Jangan membuka aib siapa pun, karena Allah telah menutup aibmu, itu lebih baik.

“Sibukkanlah dirimu dengan mencari aib diri sendiri, berpalinglah dari sesuatu yang tidak berguna bagimu. Waspadalah agar engkau tidak menyia-nyiakan usiamu untuk pekerjaan orang lain; dan orang lain mengembangkan modalmu, sementara engkau membinasakan dirimu sendiri. Sungguk, lupa pada dosa merukapan hukuman terbesar dari Allah, maka ia berada di tempat yang terhindar dari segala penyakit dan tenggelam di samudera rahmat Allah ‘Azza wa Jalla sertamemperoleh bermacam mutiara faedah hikman dan bay?n. Dan sebaliknya, selama ia lupa pada dosa-dosanya, tidak mengelani aib-aib dirinya, dan masih bersandar pada kekuatannya sendiri, maka ia tidak akan pernah beruntung untuk selamanya.”[1]


Referensi:
[1] Khomeini, Imam. Shalat Ahli Makrifat. Pustaka hidayah. 2006, Bandung. Makalah pertama Pendahuluan shalat, hal. 144-145.

0 komentar:

Sejarah

ABNS Fatwa - Fatwa

Pembahasan

 
AHLUL BAIT NABI SAW - INFO SEJARAH © 2013. All Rights Reserved. Powered by AHLUL BAIT NABI SAW
Top