Maleakhi meramalkan bahwa menjelang datangnya hari kiamat (hari pembalasan) nanti akan datang seorang nabi yang bernama Elia yang akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya:
Maleakhi 4:4-5:
4:4 Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. 4:5 Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
Jika nama Elia yang dimaksud Maleakhi di atas adalah seorang tokoh tertentu, maka siapakah tokoh yang paling sesuai atau mendekati untuk menggantikan posisi nabi Elia?
Markus, Matius, dan Lukas, yang ketiganya dikenal sebagai injil-injil sinoptik, mengklaim bahwa Elia sebagaimana diramalkan dalam Maleakhi di atas adalah Yohanes Pembaptis, sebagaimana berikut ini:
Markus 9:11-13:
Lalu mereka bertanya kepada-Nya: “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?” Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia.”
Matius 11:12-14:
Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan–jika kamu mau menerimanya–dialah Elia yang akan datang itu.
Matius 17:10-13:
Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Lukas 1:16-17:
Ia (Yohanes Pembaptis) akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Para pengarang injil-injil sinoptik (Markus, Matius, dan Lukas) telah menggenapi nubuat Maleakhi tersebut dengan sosok Yohanes Pembaptis agar cita-cita umat Yahudi akan datangnya kembali seorang mesias terpenuhi oleh sosok Yesus, sebab katanya Elia akan mempersiapkan jalan terlebih dahulu sebelum datangnya mesias tersebut.
Berbeda dengan injil-injil sinoptik, Injil Yohanes secara tegas menolak bahwa Elia yang dinubuatkan Maleakhi tersebut adalah Yohanes Pembaptis. Berikut kesaksian Yohanes:
Yohanes 1:19-21:
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?” Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” Lalu mereka bertanya kepadanya: “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Dan ia menjawab: “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Dan ia menjawab: “Bukan!”
Jika kita harus mencocok-cocokkan pesan Maleakhi di atas, tentulah Nabi Muhammad SAW jauh lebih cocok menggantikan sosok Elia dibandingkan dengan Nabi Yahya AS (Yohanes Pembaptis), karena beliau adalah nabi terakhir yang mampu “membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya” sebelum datangnya hari Tuhan yang besar itu (hari pembalasan).
(dedyzulvita/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar