“Barang siapa
banyak bersalawat kepadaku di bulan ini, maka Allah akan memberatkan
timbangannya pada hari ketika banyak timbangan menjadi ringan,” (Wasā’il
al-Syī‘ah, jld. 10, hlm. 314).
Banyak penekanan tentang keutamaan bershalawat untuk Rasulullah saw dan keluarga beliau.
Di Hari Kiamat kelak, amal manusia diukur dengan tolok ukur tertentu. Tentu tidak dengan menggunakan alat ukur materi. Jika kita ingin menimbang sesuatu di dunia ini, maka kita akan menggunakan sebuah timbangan khusus. Lalu apakah timbangan yang akan digunakan di akhirat kelak?
Timbangan amal di Hari Kiamat adalah suatu keyakinan yang tidak diragukan lagi. Dalam hal ini, al-Quran berfirman, “Timbangan kala itu adalah hak,” (QS. Al-A‘raf : 8). Menurut al-Quran, mereka yang memiliki timbangan amal berat termasuk golongan yang beruntung. Tetapi, mereka yang memiliki timbangan amal ringan termasuk golongan yang celaka.
Dalam kitab Safīnat al-Bihār disebutkan, barang siapa tidak mampu membayar tebusan dosa-dosanya, maka hendaklah ia banyak mengirimkan salawat atas Muhammad dan keluarganya.”
Di samping itu, salawat bisa menjadi penjamin pengabulan doa. Dalam sebuah hadis, Imam Ali as berkata, “Ketika kalian memiliki hajat, berdoa, dan memohon sesuatu kepada Allah, maka janganlah kalian lupakan salawat untuk utusan Allah, karena salawat ini adalah sebuah doa yang terkabulkan. Jika kalian menyertakan hajat dengan salawat, maka Allah tidak akan pernah mengabulkan satu permintaan dan menolak permintaan yang lain.”
Tetaplah SEMANGAT Tetaplah SHALAWAT
(kampungsufi/MahdiNews/ABNS)
Banyak penekanan tentang keutamaan bershalawat untuk Rasulullah saw dan keluarga beliau.
Di Hari Kiamat kelak, amal manusia diukur dengan tolok ukur tertentu. Tentu tidak dengan menggunakan alat ukur materi. Jika kita ingin menimbang sesuatu di dunia ini, maka kita akan menggunakan sebuah timbangan khusus. Lalu apakah timbangan yang akan digunakan di akhirat kelak?
Timbangan amal di Hari Kiamat adalah suatu keyakinan yang tidak diragukan lagi. Dalam hal ini, al-Quran berfirman, “Timbangan kala itu adalah hak,” (QS. Al-A‘raf : 8). Menurut al-Quran, mereka yang memiliki timbangan amal berat termasuk golongan yang beruntung. Tetapi, mereka yang memiliki timbangan amal ringan termasuk golongan yang celaka.
Dalam kitab Safīnat al-Bihār disebutkan, barang siapa tidak mampu membayar tebusan dosa-dosanya, maka hendaklah ia banyak mengirimkan salawat atas Muhammad dan keluarganya.”
Di samping itu, salawat bisa menjadi penjamin pengabulan doa. Dalam sebuah hadis, Imam Ali as berkata, “Ketika kalian memiliki hajat, berdoa, dan memohon sesuatu kepada Allah, maka janganlah kalian lupakan salawat untuk utusan Allah, karena salawat ini adalah sebuah doa yang terkabulkan. Jika kalian menyertakan hajat dengan salawat, maka Allah tidak akan pernah mengabulkan satu permintaan dan menolak permintaan yang lain.”
Tetaplah SEMANGAT Tetaplah SHALAWAT
~♥~اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ~♥~
(kampungsufi/MahdiNews/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar