SELAMAT DATANG DI AHLUL BAIT NABI SAW

AHLUL BAIT NABI SAW: Media Agama Dan Hati Umat Islam * Media Persatuan dan Kesatuan Sunni Dan Syiah

Pemakaman baqi tak dapat dikenali lagi





foto terakhir pemakaman baqi

Oleh: Kaheel Baba Naheel
Ini adalah SCAN kitab berwarna dan bergambar yang berjudul “BAQI’ ALGHORQOD” hlm.87.
Kitab tersebut berisi PETA petunjuk denah lokasi makam makam para sahabat dan keluarga Nabi saw dan yang lain.
Bagi anda yang ingin mengetahui makam makam mereka, maka wajib mempunyai kitab ini, mengingat kondisi sekarang sudah tidak ada lagi tanda makam siapa dan dimana di area pemakaman suci Madinah tersebut.
Makam para istri Nabi, Ahlul Bait Nabi, Putra-putri Nabi, paman-paman nabi, Bibi-bibi Nabi, para sahabat anshor-muhajirin dan para syuhada’ kini sudah tidak bisa dikenali lagi. Kondisinya semua sama dan serupa, yaitu gundukan tanah dan satu batu nisan yang kesannya kurang terawat. (lihat gambar).
Namun jika anda memiliki kitab ini, insya Allah anda akan sedikit banyak mengetahui posisi dan lokasi makam makam para ahli surga tersebut. Karena para sejarahwan kehilangan jejak dan data yang otentik dan valid mengenai letak yang sebenarnya pasca pembongkaran kubah kubah makam yang dilakukan oleh pemerintah saudi. Atau barangkali mamang sengaja dikaburkan dan disembunyikan oleh pemerintah setempat.
Ribuan sahabat di kebumikan disitu. Di sebelah mana kuburan mereka, di bagian mana kuburan mereka? Ini hanya sedikit yang diketahui. Wallahu a’lam.
Bagi para tamu Allah jama’ah haji maupun umrah, jika menyempatkan diri ke pemakaman suci BAQI’ ini, maka hanya akan melihat gundukan dan satu batu nisan yang jumlahnya ribuan, mengingat Makam Baqi‘ Al-Gharqad ini telah mengalami perluasan dua kali.
Perluasan yang pertama dilakukan di masa pemerintahan Raja Faisal bin ‘Abdul ‘Aziz. Sedangkan perluasan kedua dilakukan di masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdul Aziz. Sehingga, kini, makam yang kini dikitari dinding setinggi empat meter itu memiliki luas + 174.962 meter persegi.
—————————————————–
Disini saya akan sedikit memberikan petunjuk kepada anda tentang penjelasan isi makam makam sesuai gambar dan urutan nomor dalam foto:
1. PARA PUTRI NABI sholollohu alaihi wasallam.
– Sayyidah Ummi Kultsum radhiyallahu anha.
– Sayyidah Ruqoyyah radhiyallahu anha
– Sayyidah Zainab radhiyallahu anha.
2. PARA AHLI BAIT NABI sholollohu alaihi wasallam.
– Sayyidah Fathimah radhiyallahu anha.
– Abbas bin Abdul Muthallib radhiyallahu anhu.
– Sayyidina Hasan bin Ali radhiyallahu anhuma.
– Kepala Sayyidina Husein bin Ali ra (menurut sebagian pendapat).
– Zainal Abidin bin Husein bin Ali radhiyallahu anhum.
– Muhammad Albaqir bin Zainal Abidin radhiyallahu anhum.
– Ja’far Shodiq bin Muhammad Albaqir radhiyallahu anhum.
– Sayyidina Ali karomallahu wajhah (menurut imam samhudi).
3. PARA ISTRI NABI sholollohu alaihi wasallam.
– Sayyidah Aisyah bin Abu Bakar radhiyallahu anha.
– Sayyidah Saudah binti Zum’ah radhiyallahu anha.
– Sayyidah Hafshoh binti Umar bin Khattab radhiyallahu anha.
– Sayyidah Zainab binti Khuzaimah radhiyallahu anha.
– Sayyidah Umi Salamah binti Abi Umayyah radhiyallahu anha.
– Sayyidah Juwairiyah binti Harits radhiyallahu anha.
– Sayyidah Umi Habibah/Ramlah binti Abi Shofyan radhiyallahu anha.
– Sayyidah Shofiyah binti Huyay bin Akhthob radhiyallahu anha.
– Sayyidah Zainab binti Jahsy radhiyallahu anha.
4. KELUARGA HASYIM radhiyallahu anhum.
– Uqail bin Abi thalib radhiyallahu anhuma.
– Abdullah bin Ja’far Atthayar radhiyallahu anhuma.
– Abi Shofyan bin Harits bin Abd. Muthallib radhiyallahu anhum.
5. IMAM MALIK BIN ANAS BESERTA YANG LAIN radhiyallahu anhum.
– Imam Malik bin Anas radhiyallahu anhu.
– Imam Nafi’ bin Abi Nu’aim radhiyallahu anhuma.
6. UTSMAN BIN MADH’UN BESERTA YANG LAIN radhiyallahu anhum.
– Utsman bin Madh’un radhiyallahu anhu.
– Sayyidina Ibrahim bin Rasulillah sholollohu alaihi wasallam
– Abdurrahman bin Auf radhiyallahu anhuma.
– Sa’d bin Abi Waqos radhiyallahu anhuma.
– As’ad bin Zurarah radhiyallahu anhuma.
– Khunais bin Hudzafah radhiyallahu anhuma.
– Fathimah binti Asad (ibunda sayyidina Ali)
Saya kira semua disini tahu bahwa hadits sunnah nya berziarah kubur sangat banyak sekali. Dan juga banyak hadits yang menceritakan Nabi Muhammad sholollohu alaihi wasallam mengunjungi dan mendoakan AHLI BAQI’ ini.
Dan dari sinilah kebangkitan pasca kematian dimulai !!
Semoga bermanfaat.

SUMBER: Kitab BAQI’ ALGHORQOD

karya: Ir. Hatim Umar Toha & DR. Muhammad Anwar Albakry.
*****
Sejarah Berdarah Kaum Wahabi-Salafy Atas Kuburan Al-Baqi *

Oleh: Doddy Salman

Rabu 8 Syawal 1345 Hijriah bertepatan dengan 21 April 1925 mausoleum (kuburan besar yang amat indah) di Jannatul al-Baqi di Madinah diratakan dengan tanah atas perintah Raja Ibnu Saud.. Di tahun yang sama pula Raja Ibnu Saud yang Wahabi itu menghancurkan makam orang-orang yang disayangi Rasulullah Saw (ibunda, istri, kakek dan keluarganya) di Jannat al-Mualla (Mekah).

Penghancuran situs bersejarah dan mulia itu oleh Keluarga al-Saud yang Wahabi itu terus berlanjut hingga sekarang. Menurut beberapa ulama apa yang terjadi di tanah Arabia itu adalah bentuk nyata konspirasi Yahudi melawan Islam, di bawah kedok Tauhid. Sebenarnya, tujuan utamanya adalah secara sistematis ingin menghapus pusaka dan warisan Islam yang masih tersisa agar Kaum Muslim terputus dari sejarah Islam.

Asal Muasal al-Baqi
Secara harfiah “al-baqi” berarti taman pepohonan. Dikenal juga sebagai “Jannat al-baqi” karena “keramatnya” sejak keluarga dan sahabat Rasulullah dimakamkan di tempat ini.
Sahabat pertama yang dimakamkan di al-Baqi adalah Usman bin Madhoon yang wafat 3 syaban tahun 3 hijiriah. Rasulullah memerintahkan menanam pepohonan di sekitar pusaranya. Rasul juga meletakkan dua buah batu di antara makam sahabatnya itu.

Tahun berikutnya putra Rasulullah Ibrahim wafat saat masih bayi. Dengan derai air mata Rasulullah memakamkan putranya tercinta itu di al-Baqi. Sejak itulah penduduk Madina ikut juga memakamkan sanak saudaranya di al-Baqi. Apalagi setelah mendengar sabda Rasulullah,” Salam sejahtera untukmu wahai orang yang beriman, Jika Allah berkenan , kami akan menyusulmu. Ya Allah, ampunilah ahli kubur al-Baqi’.

Tanah pemakaman al-Baqi perlahan pun diperluas. Tak kurang dari 7000 sahabat Rasulullah dikuburkan di sini. Termasuk juga ahlul baytnya yaitu Imam Hasan bin Ali, Imam Ali bin Husayn, Imam Muhammad Al_Baqir, dan Imam Ja’far al-Sadiq.

Selain itu saudara Rasulullah yang dimakamkan di al-baqi adalah, Bibi Safiyah dan Aatikah. Di al-baqi dimakamkan pula Fatimah binti al-Asad (Ibunda Imam Ali bin Abi Thalib).

Khalifah Usman dimakamkan di luar al-Baqi namun belakangan karena perluasan makam maka ia termasuk di al-Baqi. Imam mazhab sunni yang terkenal Malik bin Anas juga dimakamkan di al-Baqi. Tak pelak al-Baqi adalah tempat amat bersejarah bagi Kaum Muslimin di seluruh jagat raya.

Al-Baqi Dalam Perspektif Ahli Sejarah
Umar bin Jubair melukiskan al-Baqi saat ia berkunjung ke Madinah berkata,” al-Baqi terletak di timur Madinah. Gerbang al-Baqi akan menyambut anda saat tiba di al-baqi. Saat anda masuk kuburan pertama yang anda lihat di sebelah kiri adalah kuburan Safiyah, bibi Rasulullah. Agak jauh dari situ terletak pusara Malik bin Anas, Salah seorang Imam Ahlus Sunnah dari Madinah. Di atas makamnya didirikan sebuah kubah kecil. Di depannya ada kubah putih tempat makam putra Rasulullah Ibrahim. Di sebelah kanannya adalah makam Abdurahman bin Umar putra Umar bin Khatab, dikenal sebagai Abu Shahma. Abu Shahma dihukum cambuk oleh ayahnya karena minum khamar. Hukuman cambuk untuk peminum khamar seharusnya tidak hingga mati . Namun Umar mencambuknya hingga ajal merenggutnya. Di hadapan kuburan Abu Shahma adalah makam Aqeel bin Abi Thalib dan Abdulah bin Ja’far al-Tayyar.Di muka kuburan mereka terbaring pusara isteri Rasul dan Abbas bin Abdul Mutalib.

Makam Imam Hasan bin Ali, terletak di sisi kanan dari gerbang al-Baqi. Makam ini dilindungi kubah tinggi . Di sebelah atas nisan Imam Hasan adalah makam Abbas bin Abdul Muthalib. Kedua makam diselimuti kubah tinggi. Dindingnya dilapisi bingkai kuning bertahtakan bintang indah. Bentuk serupa juga menghias makam Ibrahim putra Rasulullah. Di belakang makam Abbas berdiri rumah yang biasa digunakan Fatimah binti Rasulullah as. Biasa disebut “Bayt al-Ahzaan” (rumah duka cita). 

Di tempat ini putri Rasulullah biasa berkabung mengenang kepergian ayahnya tercinta rasulullah SAWW. Di ujung penghabisan al-Baqi berdiri kubah kecil tempat Usman di makamkan. Di dekatnya terbaring ibunda Ali bin Abi Thalib Fatimah binti Asad”.

Satu setengah abad kemudian pengelana terkenal Ibnu Batutah mengunjungi al-Baqi dan menemukan al Baqi tidaklah berbeda dengan yang dilukiskan Ibnu Jubair. Ia menambahkan,” Al-Baqi adalah kuburan sejumlah kaum Muhajirin dan Anshar dan sahabat nabi lainnya. Kebanyakan mereka tidaklah dikenal’.

Berabad-abad lamanya al-Baqi tetap keramat dengan berbagai perbaikan bangunan yang diperlukan. Semuanya berakhir diabad 19 kala Kaum Wahabi muncul. Mereka menajiskan pusara mulia dan menunjukkan sikap kurangajar pada para syahid dan para sahabat nabi yang dimakamkan di sana. Muslim yang tidak sependapat dicap sebagai kafir dan dikejar-kejar untuk dibunuh.

Penghancuran Pertama al-Baqi

Kaum Wahabi percaya menziarahi makam dan pusara Nabi, Imam dan para syuhada adalah pemujaan terhadap berhala dan pekerjaan yang tidak Islami. Mereka yang melakukanya pantas dibunuh dan harta bendanya dirampas. Sejak invasi pertama ke Irak hingga kini, faktanya, Kaum Wahabi, dan penguasa Negara teluk lainnya membantai Kaum Muslim yang tidak sepaham dengan mereka. Tak pelak lagi seluruh dunia Islam sangat menghormati pemakaman al-Baqi. Khalifah Abu Bakar dan Umar bahkan menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di dekat makam Rasulullah.
 
Sejak 1205 Hijriah hingga 1217 Hijriah Kaum Wahabi mencoba menguasai Semenanjung Arabia namun gagal. Akhirnya 1217 Hijriah mereka berhasil menguasai Thaif dengan menumpahkan darah muslim yang tak berdosa. Mereka memasuki Mekah tahun 1218 Hijriah dan menghancurkan semua bangunan dan kubah suci, termasuk kubah yang menaungi sumur Zamzam.

Tahun 1221, Kaum Wahabi masuk kota Madinah dan menajiskan al-Baqi dan semua mesjid yang mereka lewati. Kaum Wahabi bahkan mencoba menghancurkan pusara Rasulullah , namun entah dengan alasan apa usaha gila itu dihentikan. Di tahun-tahun berikutnya jemaah haji asal Irak, Suriah dan Mesir ditolak untuk masuk kota Mekah untuk berhaji. Raja al-saud memaksa setiap muslim yang ingin berhaji harus menjadi wahabi atau jika tidak akan dicap sebagai kafir dan dilarang masuk kota Mekah.
 
Al-Baqi pun diratakan dengan tanah tanpa menyisakan apapun, termasuk nisan atau pusara .Belum puas dengan tindakan barbarnya Kaum Wahabi memerintahkan tiga orang kulit hitam yang sedang berziarah ke pusara Nabi untuk menunjukkan tempat persembunyian harta benda. Raja Ibnu Saud merampas harta benda itu untuk dirinya sendiri.


Ribuan Muslim melarikan diri dari Mekah dan Madinah . Mereka menghindari kejaran Kaum Wahabi. Muslim seluruh dunia mengutuk tindakan Saudi dan mendesak khalifah kerajaan Otoman menyelamatkan situs-situs bersejarah dari kehancuran. Dibawah pimpinan Muhammad Ali Basha mereka menyerang Hijaz , dengan bantuan suku-suku setempat, akhirnya mereka menang.lalu ia mengatur hukum dan pemerintahan di Hijaz, khususnya Mekah dan Madinah. Sekaligus mengusir keluarga al-Saud. Muslim di seluruh dunia bergembira. Di Mesir perayaan berlanjut hingga 5 hari! Tak diragukan lagi kegembiraan karena mereka bisa pergi haji dan pusara mulia pun diperbaiki lagi.

Tahun 1818 Masehi Khalifah Ottoman Abdul Majid dan penggantinya Abdul Hamid dan Mohammad, merekonstruksi semua tempat suci, memperbaiki semua warisan Islam yang penting. Dari 1848 hingga 1860, biaya perbaikan telah mencapai 700 ribu Poundsterling. Sebagian besar dana diperoleh dari uang yang terkumpul di makam Rasulullah.


Tindakan Barbar Kedua Kaum Wahabi

Kerajaan Ottoman telah mempercantik Madinah dan Mekah dengan memperbaiki semua bangunan keagamaan dengan arsitektur bercita rasa seni tinggi. Richard Burton, yang berkunjung ke makam rasulullah tahun 1853 dengan menyamar sebagai muslim asal Afghanistan dengan nama Abdullah mengatakan Madinah dipenuhi 55 mesjid dan kuburan suci. Orang Inggris lain yang dating ke Madinah tahun 1877-1878 melukiskan keindahan yang setara dengan Istambul. Ia menulis tentang dinding putih, menara berhias emas dan rumput yang hijau.
 
Tahun 1924 Wahabi masuk ke Hijaz untuk kedua kalinya Untuk kedua kalinya pula pembantaian dan perampasan dilakukan. Orang-orang di jalan dibantai. Tak terkecuali perempuan dan anak-anak jadi korban. Rumah-rumah diratakan dengan tanah.

Awn bin Hashim menulis: lembah-lembah dipenuhi kerangka manusia, darah kering berceceran di mana-mana. Sulit untuk menemukan pohon yang tidak ada satu atau dua mayat tergeletak di dekat akarnya.

Madinah akhirnya menyerah setelah digempur habis Kaum Wahabi. Semua warisan Islam dimusnahkan. Hanya pusara Nabi Saw yang tersisa.

Ibnu Jabhan (Ulama Wahabi) memberikan alasan mengapa ia merasa harus meratakan makam Nabi Saw, ” Kami tahu nisan di makam Rasulullah bertentangan dengan akidah dan mendirikan mesjid di pemakamannya adalah dosa besar’.

Pusara Sang Syahid Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi) beserta syahid perang Uhud lainnya dihancurkan. Masjid Nabi dilempari. Setelah protes dari Kaum Muslim dunia Ibnu saud berjanji akan memperbaiki bangunanbersejarah tersebut. Namun janji itu tidak pernah ditempati. Ibnu saud juga berjanji Hijaz akan dikelola pemerintahan multinasional, khsusnya menyangkut Madinah dan Mekah. Namun janji itu tinggalah janji. 

Tahun 1925 giliran Janat al-Mulla pemakaman di Mekah dihancurkan. Ikut juga dihancurkan rumah tempat Rasulullah dilahirkan. Sejak itulah hari duka untuk semua muslim di jagat raya.
Tidakkah mengherankan Kaum Wahabi menghancurkan makam, pusara mulia dan semua tempat-tempat bersejarah bagi dunia islam (semuanya diam tak bergerak), sementara itu Raja-raja Saudi dijaga dengan ketat mengabiskan jutaan dolar?

Hujan Protes
Tahun 1926 protes massal Kaum Muslim bergerak di seluruh dunia. Resolusi diluncurkan dan daftar kejahatan wahabi dibuat. Isinya di antaranya adalah:
1. Penghancuran dan penodaan tempat suci ,di antaranya rumah kelahiran Nabi, pusara Bani Hasyim di Mekah dan Jannat al-Baqi (Madinah), penolakan wahabi pada muslim yang melafalkan al-fatihah di makam-makam suci tersebut.
2. Penghancuran tempat ibadah di antaranya Masjid Hamzah, Masjid Abu Rasheed, dan pusara para Imam dan sahabat.
3. Campurtangan pelaksanaan ibadah haji
4. Memaksa muslim mengikuti inovasi wahabi dan menghapus aturan atas keyakinan yang diajarkan para Imam mazhab
5. Pembantaian para sayid di Thaif, madina, Ahsa dan Qatif
6. Meratakan kuburan para Imam di al-Baqi yang sangat di hormati kaum Syiah.

Protes yang sama bermunculan di Iran, Irak, Mesir, Indonesia dan Turki. Mereka mengutuk tindakan barbar Saudi Wahabi. Beberapa ulama menulis traktat dan buku untuk mengabarkan dunia fakta-fakta yang terjadi di Hijaz adalah konspirasi karya Yahudi melawan Islam dengan berkedok Tauhid. Tujuan utama adalah menghapus secara sistematis akar sejarah Kaum Muslim sehingga nantinya Kaum Muslim kehilangan asal-usul keagamaannya.

Tindakan barbar Kaum Wahabi boleh jadi menginspirasi peristiwa bersejarah lainnya.Sejarah perang dunia kedua mengingatkan kita akan kekejaman Nazi Jerman. Orang-orang Yahudi melarikan diri setelah dikejar-kejar untruk dibunuh Nazi. Kekejaman Hitler diperingati dunia (Khususnya Jerman dan sekutunya). Kini Nazi dilarang dan orang yang mengusung simbol-simbolnya bisa dihukum dan diusir dari Jerman. Hitler dan Nazi Jerman membantai jutaan Yahudi (versi Ahmadinejad tidak mungkin sebanyak itu). Hitler tidak merusak bangunan karya Yahudi. Hitler tidak merusak kuburan. Bandingkan dengan tindakan Kaum Wahabi yang tidak saja membunuh dan mengusir orang hidup tapi juga orang-orang yang sudah wafat juga ikut “dibunuh’!!!”

Berikut ini daftar makam dan tempat yang juga dihancurkan Kaum Wahabi, antara lain:
-Pemakaman al-Mualla di Mekah termasuk pusara isteri tercinta Nabi, Sayidah Khadijah binti Khuwailid , Makam Ibunda Rasul Siti Aminah binti Wahhab, makam pamananda Rasul Abu Thalib (Ayahanda Ali bin Abu Thalib) dan makam kakek Nabi Abdul Muthalib
-makam Siti Hawa di Jedah
-makam ayahanda Rasul Abdullah bin Abdul Muthalib di Madinah
-rumah duka (baytl al-Ahzan) Sayidah Fatimah di Madinah
-Masjid Salman al_Farisi di Madinah
-Masjid Raj’at ash-Shams di Madinah
-Rumah Nabi di Madinah setelah hijrah dari Mekah
-Rumah Imam Ja’far al-Shadiq di Madinah
-Komplek (mahhalla) bani Hasyim di Madinah
-Rumah Imam Ali bin Abi Thalib tempat Imam Hasan dan Imam Husein dilahirkan
-Makam Hamzah dan para syuhada Uhud di gunung Uhud
 
_______________________

*diterjemahkan dari HISTORY OF THE CEMETERY OF JANNAT AL-BAQI

***** 


KUBURAN PUTERA-PUTERI DAN ISTRI-ISTRI NABI ITU DIHANCURKAN KAUM WAHABI DAN REZIM SAUDI

SEJARAH KOMPLEKS PEMAKAMAN JANNAT AL-BAQI DI MADINAH
Di kompleks pemakaman ini anda akan dapati kuburan cucu tersayang Rasulullah yaitu Imam Hasan bin Ali bin Abi Thalib; kemudian puteranya Imam Husein yaitu Imam Ali Zainal Abidin; lalu puteranya Imam Ali Zainal Abidin yaitu Imam Muhammad Al-Baqir; lalu puteranya Imam Muhammad Al-Baqir yaitu Imam Ja’far As-Sadiq; selanjutnya kuburan dari Fathimah binti Asad (ibunya Imam Ali atau bibinya Rasulullah) dan kuburan dari orang-orang terdekat Rasulullah lainnya yang jumlahnya banyak sekali.

Pada Bulan Syawwal, tepatnya tanggal 8 Syawwal tahun 1345H (atau 21 April 1925), kuburan-kuburan di kompleks pemakaman Jannat Al-Baqi itu dihancurkan oleh Raja Ibnu Saud. Pada tahun yang sama (1925), ia juga merusak kuburan-kuburan dari orang-orang terkemuka dalam sejarah Islam di kompleks pemakaman Jannat Al-Mualla (di kota Mekah) dimana ibu dari Rasulullah dimakamkan—juga turut dimakamkan di sana kakek dan nenek moyang Rasulullah.

Perusakan dari situs-situs bersejarah dan suci di Hijaz itu dilakukan oleh kelompok Wahabi Saudi bahkan hingga hari ini. Menurut beberapa cendikiawan Muslim di dunia apa yang sedang terjadi di Hijaz itu sebenarnya merupakan konspirasi besar yang didalangi oleh Zionis Yahudi untuk menentang Islam. Kedok yang mereka pakai untuk menyembunyikan rencana busuk itu ialah kedok Tauhid yang diajarkan oleh kelompok Wahabi. Gagasan yang mereka miliki ialah untuk menghapuskan warisan sejarah Islam yang tak ternilai harganya itu (dan yang paling lengkap dalam sejarah agama-agama) secara sistematis hingga nantinya kaum Muslimin akan kehilangan pegangan atas sejarah dari agamanya sendiri. Kaum Muslimin akan memiliki nasib yang sama dengan kaum Nasrani dan Yahudi yang banyak sekali kehilangan bukti-bukti sejarah yang akan memperkuat klaim keagamaan mereka. 
ASAL-USUL KOMPLEKS PEMAKAMAN AL-BAQI
Secara etimologis kata “Al-Baqi” itu artinya kebun atau pepohonan atau kebun pohon. Kompleks pemakaman Al-Baqi disebut Jannat Al-Baqi (Jannah itu artinya surga) karena kesucian yang dimilikinya dimana disana banyak sekali karib kerabat dan para sahabat Nabi yang dimakamkan.

Sahabat pertama yang dimakamkan disana ialah Utsman bin Madhun yang meninggal pada tanggal 3 Sya’ban pada tahun ketiga Hijriah. Rasulullah memerintahkan pepohonan untuk menjatuhkan dirinya ke tanah dan kemudian di tengah-tengahnya Rasulullah menguburkan sahabatnya yang ia sayangi itu sambil meletakkan dua buah batu di makamnya.

Dalam beberapa tahun berikutnya, puteranya Rasulullah yang bernama Ibrahim yang meninggal pada waktu masih kecil dimana Rasulullah waktu itu menangisinya dan merasa kehilangan sekali juga dikurburkan di sana. Semenjak itulah orang-orang Madinah mulai menguburkan kerabatnya di tempat pemakaman itu karena Rasulullah seringkali ditenggarai sedang berdo’a di kompleks pemakaman itu, “Salamun ‘Alaykum. Wahai tempat kembali orang-orang yang beriman. Insya Allah, kami akan menyusul kalian. Ya, Allah ampunkanlah para penduduk pemakaman Al-Baqi!”

Tanah pemakaman itu secara perlahan tapi pasti mulai meluas. Hampir sebanyak 7000 lebih sahabat Rasulullah yang dimakamkan di sana, belum lagi yang tergabung kedalam Ahlul Bayt seperti Imam Hasan bin Ali, Imam Ali bin Husein, Imam Muhammad Al-Baqir, dan Imam Ja’far as-Sadiq yang semuanya juga dikuburkan di sana.

Diantara para kerabat dekat Rasulullah yang juga dikuburkan di pemakaman adalah: bibinya seperti Safiya dan Atika, dan bibi Fathimah binti al-Asad (ibunya Ali bin Abi Thalib). Khalifah ketiga yaitu Utsman din Affan dikuburkan di luar kompleks pemakaman Jannat Al-Baqi akan tetapi kemudian kuburannya digabungkan kedalam kompleks pemakaman Baqi (Utsman dibunuh beramai-rama oleh kaum Muslimin kemudian jenazahnya dimakamkan di kompleks pemakaman Yahudi yang dekat sekali dengan kompleks pemakaman Jannat al-Baqi. Pada waktu Mu’awiyyah memerintah kompleks pemakaman Yahudi itu dibeli dan disatukan dengan kompleks pemakaman Baqi—red). Di tahun-tahun berikutnya tokoh-tokoh Muslim ternama seperti Malik bin Anas dan masih banyak yang lainnya turut dikuburkan disana. Untuk seterusnya kompleks pemakaman Al-Baqi ini menjadi sebuah kompleks pemakaman yang terkenal dan memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi sekali bagi kaum Muslimin.
JANNAT AL-BAQI DI MATA KAUM SEJARAWAN
Umar bin Jubair menggambarkan kompleks pemakaman Al-Baqi ini seperti yang ia lihat dalam perjalanannya ke kota Madinah sebagai berikut:

“Al-Baqi itu terletak di sebelah timur kota Madinah. Anda bisa memasukinya melalui pintu gerbang yang disebut dengan gerbang Al-Baqi. Ketika anda memasukinya, kuburan pertama yang anda akan temui ialah kuburan Safiya, bibinya Nabi, kemudian lebih lanjut lagi anda akan menemukan kuburan Malik bin Anas, Imam kota Madinah. Di atas kuburannya ada sebuah kubah kecil. Di depannya ada kuburan Ibrahim putera Rasulullah dengan sebuah kubah berwarna putih di atasnya, dan di sebelah kanannya adalah kuburan dari Abdul-Rahmaan puteranya Umar bin Khattab, yang lebih dikenal dengan nama panggilan Abu Shahma, yang ayahnya menghukuminya hingga maut menjemputnya. Di depannya ada beberapa kuburan dari Aqil bin Abi Thalib dan Abdullah bin Ja’far al-Tayyar (Ja’far bin Abi Thalib—red). Di depan kuburan-kuburan itu ada sebuah tempat terpisah berisi beberapa kuburan dari isteri-isteri Rasulullah yang di sebelahnya anda kuburan Abbas bin Abdul Muthalib.

Kuburan dari Hasan bin Ali terletak di dekat pintu gerbang di sebelah kanannya. Di kuburan itu ada sebuah kubah yang menjulang tinggi. Tempat kepala dari Imam Hasan itu tepat di kaki dari Abbas bin Abdul Muthalib, dan kedua makam itu dibangun lebih tinggi dari permukaan tanah. Dinding makamnya ditempeli dengan lempengan kuning dan dihiasi dengan paku-paku berbentuk bintang-bintang yang sangat indah. Kuburan dari Ibrahim putera Muhammad juga diberi hiasan yang sama. Di belakang kuburan Abbas ada sebuah rumah yang dipersembahkan untuk Fathimah puteri Rasulullah yang disebut dengan “Bayt Al-Ahzan” (Rumah Duka Cita) karena disinilah dulu Fathimah seringkali bertakziyah mengingat sang ayah yang sudah meninggal……….ayahnya yang ia sayang kepadanya dan merasa kehilangan yang amat sangat setelah kepulangannya. Di ujung yang paling jauh ada kuburan dari khalifah ketiga yaitu khalifah Utsman bin Affan yang dihiasi dengan sebuah kubah kecil di atasnya di sebelahnya ada kuburan dari Fathimah binti Asad, ibu dari Imam Ali bin Abi Thalib”

Setelah seabad setengah berlalu, seorang pengelana yang terkenal bernama Ibn Batuta datang untuk menggambarkan pemakaman Al-Baqi dengan cara yang kurang lebih saa dengan gambaran yang diberikan oleh Ibn Jubair. Ibn Batuta menambahkan, “Di pemakaman Al-Baqi ada banyak sekali kuburan dari kaum Muhajirin dan Ansar dan banyak diantaranya merupakakan sahabat Nabi, hanya saja kebanyakan dari mereka namanya tidak dikenal.”

Setelah itu selama beberapa abad berselang kompleks pemakaman Al-Baqi tetap dianggap keramat atau suci dengan beberapa perbaikan dilakukan disana-sini. Itu semua dilakukan oleh orang-orang dengan sepenuh hati dan sepenuh pengabdian pada mereka yang dicintai sampai pada suatu ketika segala sesuatunya berubah……………Kelompok Wahabi mengambil alih kekuasaan dan mulai menunjukkan prilakunya yang tidak terpuji. Itu terjadi pada awal abad kesembilan belas. Kaum Wahabi mencemarkan kuburan-kuburan itu dan secara sengaja dan terbuka mereka menghancurkan dan meluluh-lantakkan kuburan-kuburan yang berisi kaum Syuhada dan para sahabat Nabi yang dikuburkan di sana. Kaum Muslimin yang tidak setuju dengan mereka, dianggap oleh kaum Wahabi sebagai orang-orang “sesat dan menyesatkan” dan kebanyakan dari mereka kemudian dibunuh oleh kaum Wahabi itu.
  
PERUSAKKAN PERTAMA DI AL-BAQI
Kaum Wahabi meyakini bahwa mengunjungi makam-makam suci dari para Nabi dan para Imam serta orang-orang suci lainnya sebagai tindakan sesat karena dianggap sebagai pangkal kemusyrikan dan sama sekali tidak Islami. Orang-orang yang tidak memiliki keyakinan yang sama dengan kaum Wahabi akan dibunuh dan harta bendanya akan dirampas. Semenjak invasi pertama mereka ke Irak—dan juga masih berlanjut hingga sekarang—kaum Wahabi diikuti oleh para pemimpin negara-negara teluk telah dan masih melakukan pembantaian yang tidak kenal ampun terhadap mereka yang menentang keyakinan kaum Wahabi. Jelas sekali dunia Islam hampir seluruhnya menghormati kuburan-kuburan dari orang suci (jangankan kuburan orang suci, kuburan orang biasapun mesti mendapatkan perlakuan yang sopan dan layak dari mereka yang masih hidup—red). Kalau seandainya kaum Muslimin tidak menghormati kuburan dari orang-orang yang dianggap memiliki kedudukan utama di masyarakat, maka mana mungkin dua khalifah pertama ngotot ingin mendapatkan kesempatan untuk dikubur di samping kuburan Rasulullah yang mulia.

Dari tahun 1205 sampai tahun 1217H, kaum Wahabi berusaha untuk menapakkan kakinya di daerah HIjaz (daerah dimana para keturunan Rasulullah dikucilkan—red) akan tetapi mereka senantiasa menemui kegagalan. Akhirnya pada tahun 1217H, mereka mendapatkan kemenangan di daerah Thaif dimana mereka menumpahkan banyak sekali darah kaum Muslimin di sana. Pada tahun 1218H, kaum Wahabi memasuki kota Mekah dan merusakkan semua tempat suci yang bersejarah dan serta merusakkan kubah-kubah di sana termasuk kubah yang digunakan sebagai pelindung dari terik matahari di sumur Zamzam.

Pada tahun 1221H, kaum Wahabi memasuki kota Madinah Al-Munawwarah untuk merusak kompleks pemakaman Al-Baqi dan juga merusak setiap mesjid yang mereka lalui. Mereka juga berusaha untuk merusak kuburan Rasulullah akan tetapi entah karena alasan apa mereka tidak jadi melaksakan perbuatan biadabnya. Di tahun-tahun berikutnya, kaum Muslimin dari Irak, Syiria, dan Mesir ditolah memasuki kota Mekah pada musim haji. Raja Al-Saud menerapkan syarat bahwa barangsiapa yang ingin menunaikan ibadah haji harus menerima paham Wahabi atau mengakui paham Wahabi sebagai Islam kalau tidak maka ia akan dicap sebagai non-Muslim dan tidak berhak untuk memasuki kawasan tanah suci.

Pemakaman Al-Baqi diratakan dengan tanah hingga tidak lagi tersisa tanda-tanda ada kuburan sebelumnya. Akan tetapi para penguasa Saudi belum juga puas dengan hasil karya mereka itu. Raja Saudi memerintahkan kepada penjaga makam Rasulullah untuk menunjukkan kepadanya dimana disimpannya benda-benda berharga pemberian dari negara lain disimpan. Kaum Wahabi menggunakan harta yang tak ternilai harganya itu untuk kepentingan mereka.

Ribuan kaum Muslimin dari kota Mekah dan Madinah mengungsi dari kedua kota itu untuk menyelamatkan diri. Mereka melarikan diri karena tidak kuat terhadap tekanan penguasa Saudi dan ingin menyelamatkan diri dari hukuman semena-mena kaum Wahabi yang sering main hakim sendiri. Kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia mengecam tindakan kaum Wahabi dan penguasa Saudi ini dan menekan kekhalifahan Ottoman untuk menyelamatkan tempat-tempat suci dari perusakan total yang akan dilakukan oleh penguasa Saudi. Dan kemudian seperti yang telah kita ketahui bersama, Muhammad Ali Basha menyerang Hijaz (dan dengan dibantu oleh kelompok suku-suku setempat) berusaha untuk menegakkan kembali hukum dan tata tertib di kota Madinah dan Mekah yang sebelumnya dirusak oleh kaum Wahabi. Mereka berhasil memukul mundur dan mengusir orang-orang kepercayaan Al-Saud dari kedua kota itu. Muslimin di seluruh dunia merayakan kemenangan ini dengan suka cita. Mereka merayakannya dengan pesta besar-besaran dan berkumpul bersama bersuka ria. Di kota Kairo, Mesir, perayaan-perayaan untuk merayakan kemenangan itu diselenggarakan hingga 5 hari lamanya. Tentu saja mereka menjadi suka cita dan gembira karena sekarang mereka bisa lagi berhaji ke tanah suci; selain itu mereka juga gembira karena beberapa tempat suci masih bisa diselamatkan.

Pada tahu 1818 Masehi, khalifah Ottoman, Abdul Majid, dan penerusnya yaitu khalifah Abdul Hamid dan Muhammad melakukan usaha pemugaran untuk semua tempat suci yang telah dirusak kaum Wahabi dan penguasa Saudi. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan warisan Islam itu kembali seperti sedia kala. Pada tahun 1848 dan tahun 1860 Masehi, kembali dilakukan pemugaran dengan menghabiskan biaya kurang lebih 700,000 poundsterling. Kebanyakan dari biaya itu didapat dari sumbangan yang dikumpulkan orang di makam Rasulullah.
 
PENJARAHAN KEDUA KALINYA OLEH KAUM WAHABI
Kekhalifahan Ottoman telah mengubah makam-makam yang telah dirusak oleh kaum Wahabi di kota Mekah dan Madinah menjadi dua kompleks pemakaman yang indah sekali. Kekhalifahan Ottoman menambahkan beberapa bangunan relijius yang indah sekali dan memiliki nilai arsitektural yang tinggi.


Richard Burton (seorang aktor Hollywood), pernah berpura-pura menjadi seorang Muslim yang datang dari Afghanistan. Ia berkunjung ke tempat suci itu pada tahun 1853 masehi. Ia menyamar sebagai seorang Muslim dengan nama Abdullah. Ia menceritakan pengalamannya di kota Madinah dengan menggambarkan bahwa di kota Madinah itu ada 55 mesjid dan beberapa tempat suci. Seorang pengelana berkebangsaan Inggris yang mengunjungi kota Madinah pada tahun 1877—1878 masehi menggambarkan bahwa kota Madinah itu kota yang kecil akan tetapi indah sekali hampir sama keindahannya dengan kota Istanbul, Turki. Ia menuliskan bahwa ia melihat tembok-tembok putih, menara-menara mesjid yang tinggi langsing berhiaskan emas berkilauan dan padang-padang rumput yang hijau dan segar. 

Pada tahun 1924 masehi, kaum Wahabi memasuki daerah Hijaz (di daerah ini banyak bermukim kaum Muslimin bermadzhab Ahlul Bayt) untuk kedua kalinya dan mereka dengan segera melakukan penjarahan besar-besaran selain melakukan pembunuhan masal yang sangat kejam. Orang-orang yang ada ditemui di jalanan, mereka bunuh tanpa kenal belas kasihan. Rumah-rumah diratakan dengan tanah. Wanita dan anak-anak juga tidak mereka sisakan.

Aun bin Hasyim (pemimpin kota Mekah) menuliskan sebagai berikut: “Di hadapan saya, terpampang sebuah lembah yang di atasnya bergelimpangan mayat-mayat segar; darah mereka ada di mana-mana sebagian sudah mengering sebagian masih segar mengalir. Tidak ada pepohonan yang tampak bebas dari mayat-mayat. Untuk setiap pohon, ada sekitar satu atau dua mayat yang terbaring dekat dengan akar pohon.

Pada tahun 1925, Madinah jatuh ke tangan orang-orang Wahabi. Semua warisan Islam dihancurkan luluh lantak. Satu-satunya tempat suci yang tidak berani mereka rusak ialah kuburan suci Rasulullah (saaw).

Ibn Jabhan (seorang pemuka Wahabi) berkata: “Kami tahu bahwa makam yang didirikan di liang lahat itu bertentangan dengan ajaran yang kami yakini, dan membiarkan kuburannya ada di dalam mesjid adalah sebuah perbuatan dosa yang tidak terampuni.”

Kuburan dari Hamza, pahlawan padang pasir pamannya Nabi, beserta kuburan para syuhada lainnya di bukit Uhud juga dirusak dan dihancurkan. Masjid Nabawi dibombardir oleh kaum Wahabi. Segera saja protes keras bermunculan dari sana-sini dari kalangan Muslimin di seluruh dunia tanpa kecuali. Ibnu Saud merasa takut dan kecut dan akhirnya ia menjanjikan bahwa ia akan memperbaiki semua kerusakan hingga seperti sedia kala. Tapi janji tinggal janji. Ibnu Saud tak pernah menepati. Janji yang lain ia berikan kepada para penduduk Hijaz. Ia berjanji bahwa Hijaj akan memiliki pemerintahan sendiri—pemerintahan Islam mutlinasional. Akan tetapi sekali lagi janji Ibn Saud adalah janji palsu.

Pada tahun 1925 masehi, kompleks pemakaman Jannat al-Mu’alla, kuburan yang disucikan di kota Mekah dirusak hingga hancur lebur. Perusakan itu juga disertai dengan perusakan rumah-rumah yang ada di sekitarnya. Rumah tempat Rasulullah dilahirkan termasuk salah satunya. Semenjak itu hingga hari ini, hari perusakan itu dianggap sebagai hari duka cita bagi kaum Muslimin yang memiliki pikiran terbuka.

Bukankah aneh sekali melihat kaum Wahabi berprilaku kejam dan tak terpuji terhadap makam-makam, tempat-tempat suci dan tempat-tempat bersejarah lainnya, sementara pada saat yang sama, kaum Wahabi membiarkan kuburan para raja Saudi tetap berdiri dan bahkan dijaga siang malam dengan biasa jutaan dolar Amerika?
 
PROTES DARI UMAT ISLAM INDIA
Pada tahun 1926, sejumlah protes bermunculan keras dari kaum Muslimin di seluruh dunia. Mereka segera membuat beberapa resolusi dan tuntutan kepada kaum Wahabi yang melakukan tindak kejahatan. Isu-isu yang mereka usung ialah:

1. Perusakan dan pencemaran tempat-tempat suci seperti tempat kelahiran Nabi, kuburan keluarga Bani Hasyim di Mekah dan di Jannat Al-Baqi (Madinah), penolakkan kaum Wahabi terhadap orang-orang yang hendak berziarah di makam-makam itu sambil membaca do’a ziarah dan surat Al-Fathihah.

2. Perusakan tempat-tempat ibadah seperti Masjidil Haram, Mesjid Abu Rasyid, selain makam-makam para Imam dan para sahabat.

3. Intervensi berlebihan saat pelaksanaan ibadah haji.

4. Pemaksaan kehendak terhadap kaum Muslimin agar mereka mau mengikuti atau menerima bid’ah-bid’ah yang diada-adakan oleh kaum Wahabi sampai seluruh kaum Muslimin mauu meninggalkan kebiasaan lamanya digantikan dengan kebiasaan baru yang dibuat oleh kaum Wahabi dengan mengikuti imam-imam Wahabi.

5. Pembantaian para sayyid (keturunan Rasulullah) di kota Thaif, Madinah, Ahsa, dan Qatif.

6. Perusakan kuburan para Imam di kompleks pemakaman Al-Baqi yang membuat umat Islam di seluruh dunia merasa sedih karena kuburan para Imam yang mereka hormati telah diluluh lantakkan Wahabi
PROTES DARI NEGARA-NEGARA LAINNYA
Protes-protes yang sama kerasnya juga dilancarkan oleh kaum Muslimin di negara-negara Iran, Mesir, Irak, Indonesia, dan Turki. Semuanya mengutuk tindakan kaum Saudi Wahabi yang sangat barbar dan tidak berprikemanusiaan. Beberapa ulama dan cendikiawan Muslim menulis artikel dan buku untuk memberitahukan kepada dunia akan apa yang telah terjadi di Hijaz. Mereka menuliskan bahwa yang sebenarnya terjadi di sana ialah sebuat konspirasi yang dirancang oleh kaum Yahudi Zionis untuk menentang Islam. Mereka menyembunyikan kebusukan itikad dan usaha mereka dengan berkilah bahwa mereka sedang menegakkan Tauhid. Mereka ingin melenyapkan warisan Islam yang sangat lengkap (dibanding agama lain) dan kemudian menghilangkannya sesempurna mungkin hingga nantinya kaum Muslimin yang hidup di masa yang akan datang akan kehilangan hubungan dengan masa lalunya. Mereka akan kehilangan peninggalan sejarah Islam yang apabila masih ada akan bisa menambahkan keyakinan mereka akan Islam. 
DAFTAR KUBURAN DAN TEMPAT SUCI YANG MENGALAMI PENGHANCURAN
Kompleks pekuburan Al- Mu’allah di kota Mekah dimana di dalamnya ada makam Sayyida Khadija binti Khuwailid—isteri Rasulullah, kemudian makam dari bunda Amina binti Wahab—ibunya Rasulullah, kemudian Abu Thalib—paman Rasulullah, ayahanda dari Imam Ali—yang sangat dicintai dan mencintai Rasulullah yang jasanya untuk Islam sangat besar.

Makam Aminah binti Wahab, ibunda dari Rasulullah. Sekarang hancur dan hanya berupa tumpukkan batu tak terurus. Kaum Wahabi dan rezim Saudi adalah dalang dan pelaku dari penghancuran ini.


Selain itu ada juga makam dari Abdul Muttalib, kakek Rasulullah.
Makam dari Bunda Hawa, isteri nabi Adam, di Jeddah.
Makam ayahnya Rasulullah, Abdullah, di kota Madinah.
Rumah Duka (Bayt Al-Ahzan) milik Sayyidah Fathimah, di kota Madinah.
Mesjid Salman Al-Farisi, di kota Madinah.
Mesjid Raj’at Asy-Syams, di kota Madinah.
Rumah kediaman Rasulullah di kota Madinah, dimana ia tinggal setelah berhijrah dari kota Mekah.
Rumah kediaman Imam Ja’far As-Sadiq, di kota Madinah.
Kompleks Bani Hasyim, di ota Madinah.
Rumah Imam Ali dimana Imam Hasan dan Imam Husein dilahirkan.
Rumah Hamza dan kuburan-kuburan para syuhada perang Uhud.
 
MENGAPA KITA HARUS MENJAGA SEMUA PENINGGALAN ISLAM?

ويريكم آياته فأي آيات الله تنكرون

“Dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya); maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang kamu ingkari?” (QS. Al-Mukmin: 81).

Allah Ta’ala yang maha tahu dan maha kuasa telah menyebutkan ungkapan “tanda-tanda kekuasaan Allah” (آياته) beberapa kali dalam Al-Qur’an. “Tanda-tanda kekuasaan Allah” (آياته) itu bisa berbentuk tempat-tempat tertentu, kejadian-kejadian tertentu, orang-orang tertentu, musibah-musibah tertentu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun hanya satu hal yang bisa kita lihat dari Al-Qur’an ketika ia berbicara tentang “tanda-tanda kekuasaan Allah” (آياته) yaitu bahwa semuanya itu untuk mengingatkan manusia akan keberadaan Allah; rizkiNya yang selalu mengalir kepada manusia dan makhluk lainnya; pengampunanNya kepada maklukNya; kasih sayangNya; kemarahanNya; dan segala sifat yang dinisbahkan kepadaNya. Oleh karena itu, tempat-tempat ini; simbol-simbol atau lambang-lambang; kejadian yang bersejarah; dan orang-orang tertentu yang memiliki arti dalam sejarah yang kesemuanya itu bisa menjadi peringatan bagi umat manusia, bisa memperkuat ikatan cinta dan kepasrahan diri kepada Allah. Kesemua tanda-tanda kekuasaan Allah itu harus kita hormati, kita jaga dan kita ingat bukan saja sebagai sesuatu yang sakral akan tetapi juga sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan semangat dan kekuatan (kalau Ka’bah, misalnya dihancurkan, maka seluruh kaum Muslimin akan bersatu dan melupakan perbedaan diantara mereka. Mereka bersatu untuk mengutuk orang atau kelompok yang melakukan penghancuran itu. Jadi, Ka’bah itu mendatangkan kekuatan yaitu kekuatan pemersatu umat Islam—red).

Ketika Al-Qur’an berbicara tentang tanda-tanda kekuasaan Allah maka tanda-tanda itu biasanya digunakan untuk mengingatkan umat manusia agar senantiasa berbuat baik dan selalu ingat padaNya. Oleh karena itu, selain “tanda-tanda tertentu” yang disebutkan oleh Al-Qur’an, “tanda-tanda lainnya yang tidak disebutkan spesifik” seperti pengorbanan Ibrahim; pelajarah dari Imam Husein di Karbala; sifat-sifat dan perbuatan Rasulullah sehari-hari; tempat suci seperti mesjid Nabawi dan Ka’bah suci semuanya bisa memperkuat hubungan manusia dan kedekatan manusia dengan sang maha pencipta. Oleh karena itu, sekali lagi, kita harus memelihara dan menjaganya agar tetap lestari dan memberikan fungsi yang kuat sekali untuk mengingat Illahi.

Kita tidak cukup beruntung karena kita dilahirkan di zaman dimana semua kejadian dan peristiwa itu tidak pernah kita saksikan. Oleh karena itu, kita  semua harus melihat semua kejadian dan peristiwa yang tidak pernah kita saksikan itu lewat peninggalan-peninggalan sejarah (dalam ilmu sejarah disebut relics—red). Dengan alasan itulah maka kita harus menjaga semua peninggalan bersejarah itu dan bukan malah menghancurkannya. Dan tidak salah kalau kita memperkuat rasa cinta kita dan keyakinan kita dengan memelihara peninggalan-peninggalan bersejarah yang terpampang di hadapan kita untuk mengingat mereka yang telah berjasa mengajarkan Islam kepada kita dan akhirnya kita bisa juga memperkuat keyakinan kita akan adanya Tuhan bersama kita karena orang-orang yang mengajarkan tentang keberadaan Tuhan itupun kita yakini keberadaannya.  

Itu adalah alasan yang kuat mengapa kaum Muslimin melestarikan sumur Zamzam (dan percaya ia bisa menyembuhkan atau mendatangkan keajaiban karena Tuhan—red); kemudian melestarikan Hajar Aswad; mempercantik kota Madinah; menjaga gua Hira; (walaupun untuk yang dua terakhir pemerintah Saudi tidak memiliki keyakinan sama sekali akan keberkahan yang disemburatkannya—red). Sebagian Muslimin juga menghormati tanah Karbala dan lain-lain selain tempat-tempat suci lainnya seperti tempat untuk melontar Jumrah dan Maqam Ibrahim (disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai tempat beribadah yang harus dihormati juga)………Bentuk-bentuk simbolis dan benda-benda peninggalan bersejarah ini kesemuanya membentuk ikatan yang kuat antara kita dengan pribadi-pribadi agung yang telah mengenalkan ajaran dan mengajarkan akhlak yang mulia kepada kita.

MENGHORMATI PENINGGALAN SEJARAH ITU TERMASUK SYIRIK (?)
Ada sementara orang yang karena kejahilannya mengira bahwa Tauhid itu artinya kita hanya mencintai dan menghormati Allah saja. Mereka menganggap bahwa mencintai dan menghormati peninggalan bersejarah itu sebagai suatu bentuk kemusyrikan saja karena kita telah menyekutukan rasa cinta dan hormat kita kepada Allah dengan kecintaan dan rasa hormat kita kepada selain Allah. Untuk itu mereka mengutuk perbuatan tersebut di atas. Poin yang mereka ajukan ialah: mencintai seseorang selain mencintai Tuhan itu adalah perbuatan syirik. Mereka tidak pernah memahami mengapa seseorang itu menghormati maqam Ibrahim (tempat Ibrahim as. berdiri ketika Ka’bah dibangun—red)? Kita menghormati maqam Ibrahim itu bukan karena kita ingin menyembah sebuah batu atau sebuah tempat. Yang kita lakukan ialah menghidupkan kembali ingatan kita ketika Nabi Ibrahim as—yang kita cintai—sedang berdiri di sana. Karena kita mencintai Nabi Ibrahim, maka kita akan terpesona oleh tempat-tempat dimana beliau pernah berada. Kita mencintai Nabi Ibrahim karena Nabi Ibrahim sudah mencintai Allah demikian kuatnya dan Allah juga sudah mencintai Ibrahim dengan kecintaan yang dasyhat pula………oleh karena itu kita ingin menjadi bagian dari rasa kecintaan itu. Cinta yang mengalir antara Allah dan Ibrahim itu semuanya bermula dan bermuara; berujung dan berpangkal dari dan kepada Allah yang maha pencipta (Ibrahim mencintai Allah dan Allah mencintai Ibrahim. Karena kita mencintai Ibrahim maka Allah akan mencintai kita karena kita telah mencintai apa yang dicintai oleh Allah. Karena kita tidak pernah bertemu dengan Ibrahim maka apapun yang berhubungan dengannya kita cintai semuanya. Kita cintai ajarannya; kita cintai peninggalannya; kita cintai jejak rekam perbuatannya. Semua peninggalan Ibrahim—termasuk tempat dimana ia berdiri—kita hormati dan kita cintai. Kaum Wahabi gagal memahami ini—red).

Lihatlah ayat Al-Qur’an berikut ini:

“Ikhlaslah kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh” (QS. Al-Hajj: 31)

Kemudian lihat ayat berikutnya di surat yang sama:

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (QS. Al-Hajj: 32)

Itu adalah definisi yang jelas tentang kemusyrikan. Menduakan Allah itu tidak boleh hukumnya dan orang-orang yang melakukannya akan menjadi orang-orang hina—derajatnya jatuh dari tempat yang tinggi (mulia) ke tempat yang rendah (hina). Akan tetapi Alah memperbolehkan dan menyuruh kita untuk mengagungkan syiar-syiar (tanda-tanda kekuasaan) Allah dan Allah malah menyebutnya sebagai sesuatu yang timbul dari ketakwaan hati.

Oleh karena itu, menghormati tanda-tanda kekuasaan Allah itu diperbolehkan malah diperintahkan.

Ayat lain mengatakan:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. Al-Maidah: 2)

Dalam ayat itu secara jelas diterangkan bahwa kita harus menghormati dan menjaga keselamatan orang-orang yang pergi menuju ke tempat-tempat suci untuk tujuan mencari keberkahan dari Allah. Bahkan hewan-hewan kurban dan bulan-bulan suci harus dihormati dan dijaga kesuciannya (jangan dikotori dan jangan diganggu—red).

Akhirnya, untuk menyanggah tuduhan “syirik” yang dialamatkan oleh orang-orang yang menolak tanda-tanda kekuasaan Allah dan bahkan ingin menghilangkan kecintaan orang padanya atau menghancurkan semua tanda-tanda kekuasaan Allah itu , cukuplah kiranya kita mengajukan sebuah ayat sebagai berikut:

“……… Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar” (QS. Lukman: 32).
TRAGEDI AL-BAQI
Jannat Al-Baqi adalah kompleks pemakaman yang sangat terkenal dimana di dalamnya dikuburkan orang-orang yang terkenal sepanjang sejarah Islam yang tanpa mereka Islam dan sejarahnya tidaklah lengkap adanya. Para ahli sejarah menuliskan kisah hidup mereka lengkap dengan segenap perbuatannya dan amal-amalannya ketika mereka masih hidup. Salah satu sahabat Rasulullah yang bernama Usman bin Mazun adalah sahabat yang pertama kali dikuburkan di sana. Putera Nabi, yaitu Ibrahim, yang meninggal ketika  masih kecil (dan sangat manja pada Nabi dan sangat disayangi Nabi) juga dikuburkan di sana. Cucu kesayangan Rasulullah yaitu Hasan bin Ali (as) juga dikuburkan di Baqi. Al-Baqi juga masih memiliki bintang-bintang dari keluarga Rasulullah yaitu keturunan Rasulullah dari Imam Husein (as) seperti Ali bin Husein, Muhammad Al-Baqir bin Ali, dan Ja’far As-Sadiq bin Muhammad.

Keturunan Rasulullah melalui Imam Husein dan seluruh anggota keluarga Ahlul Bayt disebut Aali Muhammad (keturunan Muhammad) yang kepadanya kita ucapkan shalawat dan salam dalam setiap do’a dan shalat yang kita panjatkan. Dan mereka semua itu ada di sana…………
Selain itu juga ada bibi-bibinya Rasulullah, ibu dari Imam Ali—Fathimah binti Asad. Lalu ada juga paman Nabi—Abbas bin Abdul Muttalib……………

Akhirnya pada tanggal 8 Syawal, bertepatan pada hari Rabu, tahun 1345H (April 21, tahun 1925 masehi), makam-makam suci dari durriyat Nabi dan para sahabatnya yang sebagian sangat loyal pada Nabi semuanya dirusak total oleh raja Ibnu Said. Pada tahun yang sama (1925), Ibnu Saud juga merusak total makam-makam dari orang-orang ternama dan orang-orang suci di Jannat Al-Mu’alla (Mekah) dimana di sana dikuburkan ibunda Rasulullah, isteri Rasulullah (Khadijah binti Khuwailid), paman Nabi (Abi Thalib), kakek Rasulullah, dan nenek moyang Nabi.

Sementara anggota keluarga kerajaan meratakan dengan tanah simbol-simbol atau tanda-tanda kekuasaan Allah yang bisa mengingatkan kita kepada Allah dan ajaranNya, mereka tetap hidup bergelimang harta dan bermandikan kemewahan dan kehidupan seperti ini diketahui khalayak secara luas dan sudah bukan rahasia lagi. Sangat memalukan melihat mereka membangun kuburan-kuburan untuk para pemimpin politik mereka, orang tua-orang tua mereka, akan tetapi pada saat yang sama mereka mencoba untuk menghancurkan kuburan-kuburan yang merupakan “tanda-tanda kekuasaan Allah” di muka bumi ini yang berupa kompleks pemakaman dari keluarga Rasulullah yang suci!

Perusakan situs-situs suci di kota Hijaz oleh rezim Saudi ini berlangsung hingga hari ini. Menurut beberapa ulama dan cendikiawan Muslim apa yang sedang terjadi di Hijaz itu adalah sebuah konspirasi tingkat tinggi yang didalangi oleh Zionis Yahudi dan Rezim Saudi untuk menentang Islam di balik klaim “Pemurnian Tauhid” yang sebenarnya hanya permainan mereka saja. Tujuan mereka yang utama ialah untuk menghapuskan warisan Islam dan nantinya secara sistematis ingin menghapus semua warisan Islam itu sehingga di kelak kemudian hari kaum Muslimin akan kehilangan akar budayanya dan akar peradabannya karena peninggalan bersejarah yang menghubungkan mereka dengan masa lalunya telah hilang sempurna. 

Kemanakah gerangan mereka yang suka membela para sahabat Nabi ketika kuburan para sahabat Nabi itu juga digusur rata dengan tanah?
Mengapa mereka membisu ketika kuburan para sahabat itu dirusak sehingga bukan namanya saja bahkan jejak-jejak kuburan itu sama sekali tak tersisa?
Kemanakah gerangan kaum Muslimin yang mengaku suka membaca shalawat setiap saat ketika kuburan-kuburan dari para sahabat dan juga kerabat Nabi diganggu gugat?
MENGAPA HARUS MERUSAK?
Betapa memalukannya melihat kaum Muslimin (atau yang mengaku Muslim) tidak menjaga warisan kebudayaannya sendiri dimana pada saat yang sama bangsa-bangsa yang lain di seluruh dunia menjaga warisan budayanya dengan menghabiskan uang jutaan dollar Amerika untuk melestarikan warisan kebudayaan mereka (anehnya sebagian dari mereka juga suka membangga-banggakan warisan kebudayaan Islam walau sebenarnya mereka itu tidak mengerti sama sekali tentang warisan budaya itu apa). Bangsa lain menghabiskan banyak sekali uang untuk menyelamatkan reruntuhan kebudayaan di Mohenjodaro dan di Harrapa, sedangkan mereka yang mengaku Muslim sama sekali tidak terusik dengan pentingnya nilai peninggalan “Arkeologis” dari peradaban Islam. Mereka malah memilih untuk menghancurkannya hingga tak ada lagi sisa peradaban yang bisa dibanggakan!


MENGAPA MEREKA BENCI PADA KELUARGA NABI HINGGA INGIN MENGHANCURKAN MAKAM-MAKAMNYA SESUKA HATI?

Jawabannya mudah sekali. Seseorang yang membenci keluarga Nabi sebenarnya bukanlah seorang Muslim sama sekali. Karena do’anya, salamnya, shalatnya sama sekali tidak sah tanpa kecintaan tulus kepada Rasulullah dan keluarganya yang suci. 

Oleh karena itu, pertama-tama, reruntuhan Al-Baqi ini menjadi saksi bisu yang bisa berkata-kata tentang siapakah mereka manusia-manusia munafik yang telah merusak kuburan suci ini. Perusakan Al-Baqi dan Al-Mu’alla menelanjagi kebusukan mereka yang merusaknya; membuka aib dan kebencian mereka kepada Islam selama ini dan juga membuka tirai yang selama ini menutupi para tiran yang berada di belakang perusakan.

Melawan para tiran itu ialah sunnah keluarga Rasulullah. Dan itu mencapai puncaknya ketika cucu Rasulullah harus mengorbankan dirinya di Karbala untuk membuka kemunafikan dan kebohongan penguasa yang memalingkan umat dari Islam yang diajarkan Rasulullah. Makam-makam suci ini walaupun diam kelilhatannya akan tetapi memiliki kemampuan untuk membuka kemunafikan dan kebohongan itu sekali lagi. 

Orang-orang yang hari ini menunjukkan kebenciannya dan kedengkiannya terhadap kuburan-kuburan dan tempat-tempat suci ini sama persis sifatnya dengan orang-orang yang dulu membantai cucu Nabi dan keluarganya yang suci tepat 50 tahun setelah wafatnya Nabi. 

Orang-orang ini memiliki kesempatan dan menggunakan kesempatan itu untuk menghabisi sisa-sia keluarga Nabi (lewat penghilangan jejak-jejak makam keluarga Nabi), karena mereka tahu sekali bahwa keluarga Nabi ini akan senantiasa membuka kemunafikan mereka dan terus-menerus melancarkan perlawanan terhadap mereka hingga kemenangan dicapai oleh orang-orang yang bertakwa. Oleh karena itu, orang-orang ini sekarang sedang melakukan usaha untuk menghapuskan jejak sejarah di Al-Ghadir, Khaybar, dan Karbala. Akan tetapi setiap waktu kebencian mereka selalu saja ketahuan orang. 


RERUNTUHAN AL-BAQI MEMANGGIL ANDA……

Hubungan antara Al-Baqi dengan Karbala sangatlah jelas sekali yaitu kebencian yang berurat berakar kepada keluarga Nabi.

Usaha untuk menghancurkan makam-makam dan simbol-simbol keIslaman dari hati orang-orang dan dari ingatan mereka adalah alasan yang kuat bagi kita untuk menarik kesimpulan bahwa makam-makam ini (terutama) akan mengganggu mereka. Kekuasaan yang ada di tangan mereka itu adalah kekuasaan para raja tiran yang selama ini ditentang oleh Islam. Umat Islam yang tahu sejarah akan segera mengetahui bahwa kekuasaan yang mereka miliki itu sama sekali tidak Islami.

Peninggalan-peninggalan sejarah akan menceritakan kembali penentangan keluarga Nabi terhadap para tirani. Apabila makam-makam ini bercerita tentang para tirani yang telah berkuasa dan bertindak semena-mena, maka para tiran itu tidak akan bisa tidur dan makan dengan enaknya. Para penguasa tiran yang tamak kekuasaan ini akan terus mengeluarkan uangnya untuk menyesatkan orang dan membingungkan orang serta menyelewengkan orang dari semangat Islam. 

Anda yang mungkin beruntung pernah singgah di Saudi Arabia untuk berhaji mungkin pernah melihat ada controlling yang ketat; ada pelarangan dan pengawasan atas buku-buku dan literatur lainnya yang akan anda bawa ke Saudi, terutama buku agama. 
Mengapa mereka kelihatan begitu ketakutannya hingga harus melarang masuk buku-buku agama?
Bukankah ini alasan yang kuat bagi anda untuk mencari tahu apa sebabnya?
Apakah kebencian mereka terhadap keluarga Nabi tidak pernah mengguncang intelektualitas anda?
Apakah anda tidak punya keingin tahuan mengapa tragedi seperti Karbala dan Al-Baqi selalu terulang kembali, lagi dan lagi?
Mengapa anda selalu bisa melihat dengan jelas adanya sebuah kelompok yang tidak suka apabila peristiwa Karbala dibacakan kepada mereka?
Apabila anda membaca buku-buku sejarah maka setiap kebingungan dan kesalahpahaman mengapa banyak sekali perbedaan sedikit demi sedikit akan anda pahami penyebabnya dan anda akan segera juga memahami ada kelompok yang sedang menggiring anda kepada suatu pemahaman agama yang keliru dan menyesatkan. Mereka adalah kelompok yang tidak suka sejarah Islam tentang penindasan terhadap keluarga Nabi dibacakan. 

KOMPLEKS PEMAKAMAN BAQI SEBELUM TRAGEDI PENGHANCURAN TERJADI


KOMPLEKS AL-BAQI SETELAH DIHANCURKAN WAHABI DAN REZIM SAUDI

KOMPLEKS AL-BAQI ITU DENGAN LATAR BELAKANG KOTA MADINAH

KOMPLEKS PEMAKAMAN DARI ATAS DENGAN LATAR BELAKANG KOTA MADINAH


PETA LOKASI KUBURAN PARA SAHABAT DAN ANGGOTA KELUARGA NABI DI KOMPLEKS AL-BAQI


BEBERAPA MAKAM LAIN DI AL-BAQI DAN AL-MU’ALLA

KUBURAN IMAM HASAN DAN 3 ORANG IMAM LAINNYA

KUBURAN ANGGOTA KELUARGA AHLUL BAYT

KUBURAN IBRAHIM PUTERA RASULULLAH

Ibrahim adalah putera tercinta Rasulullah. Ia meninggal ketika masih kecil. ibunya ialah Ummul Mu’minin Sayyidah Maria Qutbia He was beloved son of prophet (saw). He passed away in his child hood. His mother was um-ul-momeeneen Syeda Maria Qutbia yang kuburannya juga bisa anda temukan di Al-Baqi.

KUBURAN HALIMAH

Halimah Sadia adalah ibu susuan dari Rasulullah. Dialah yang menyusui Rasulullah ketika Rasulullah masih bayi. 
KUBURAN ISTERI-ISTERI RASULULLAH DI MADINAH

Semua isteri Rasulullah dikuburkan di sini kecuali Khadijah binti Khuwailid yang dimakamkan di Mekah di Jannat al-Mu’alla.



KUBURAN SAFIA

di paling kiri adalah kuburan Safia dan di tengah adalah kuburan Atika dan di sebelah kanan adalah kuburan dari Ummul Baiza–semuanya adalah bibi-bibi dari Rasulullah.

Sayyida Safia dikenali masuk Islam. Ia sangat mencintai Rasulullah yang merupakan keponakannya itu. Ia adalah seorang wanita yang pemberani. Ia ikut dalam peperangan Uhud bersama para prajurit Muslimin lainnya. Ia bekerja menolong para prajurit yang terluka. Ia juga memberikan dan menyediakan suplai makanan dan minuman untuk para tentara yang bertempur di medan perang.


KUBURAN PARA PUTERI NABI


Berikut adalah makam para puteri Nabi:
No1. Syeda Zainab R.A
No2. Syeda Umm-e-Kulsoom R.A
No3. Syeda Ruqiya R.A 


 
KUBURAN DARI PAMAN NABI, ABBAS BIN ABDUL MUTTALIB


Ini adalah kuburan salah satu dari paman Nabi yang masuk Islam selain Sayyidina Hamzah yang gugur di Uhud dan Abu Thalib yang dikuburkan di Mekah
 

 
MAKAM DARI JAFFAR BIN ABI THALIB DAN AQIL BIN ABI THALIB, SEPUPU DARI RASULULLAH

 

Lihat Foto yang lain:

BAQI - DAHULU

BAQI -SEKARANG

(wahyuboez/qitori/syiahali/salafytobat/ABNS)

0 komentar:

Sejarah

ABNS Fatwa - Fatwa

Pembahasan

 
AHLUL BAIT NABI SAW - INFO SEJARAH © 2013. All Rights Reserved. Powered by AHLUL BAIT NABI SAW
Top