Pada hari Rasul menyatakan kerasulannya, baginda juga menyatakan Ali sebagai penggantinya. Ulama Sunni, termasuk Imam Ahmad bin Hanbal; Muwaffaq bin Ahmad Khawarizmi; Abu Jafar Muhammad bin Jarir Tabari; Ibn Abil-Hadid Mutazali, dan kebanyakan yang lain telah meriwayatkan bahwa ketika ayat 214 dari Surah Syu’ara: “Dan peringatkan saudara terdekat kamu,” (26:214) diwahyukan, Rasul memanggil 40 orang Quraish ke rumah Abu Talib. Baginda menyediakan untuk mereka kaki kambing, sedikit roti dan secawan susu. Mereka ketawa dan berkata: “Wahai Muhammad! Engkau telah menyajikan makanan yang tidak cukup untuk satu orang.” Rasul berkata: “Mulailah makan dengan Nama Allah.” Ketika mereka telah makan dan cukup kenyang, mereka berkata sesama mereka: “Muhammad telah menyihir kalian dengan makanan itu.” Rasul berdiri diantara mereka dan berkata: “Wahai keturunan Abdul-Muttalib! Allah Yang berkuasa telah mengutus aku sebagai penyampai kabar kepada semua makhluk secara umum dan kepada kalian secara khusus. Aku mengajak kalian membuat dua kenyataan yang mudah dan senang pada lidah, tetapi pada timbangan amalan sangatlah berat. Jika kalian melafazkan dua kalimah ini, kalian akan menjadi ketua kepada Tanah Arab dan yang bukan Arab. Melalui kalimah ini kalian akan masuk Syurga dan terhindar dari neraka. Dua kalimah itu adalah: pertama menjadi saksi pada ke Esaan Allah, dan kedua menjadi saksi pada kerasulanku. Mereka yang pertama mengakui seruanku dan menolong aku di dalam misi ini adalah saudaraku, penolongku, dan pengganti selepas aku.”
Rasul mengulang pernyataan terakhir sebanyak tiga kali, dan setiap kali tiada yang lain, melainkan Ali menjawab kepada baginda, dengan berkata: “Aku akan membantu dan menolong engkau, wahai Rasul Allah!” Maka Rasul menyatakan:
“Ali ini adalah saudaraku, dan dia adalah pengganti dan khalifa diantara kalian.”
_______________
Referensi:
Aqai Sultanul Wa’ezim Shirazi, Peshawar Night
(dedyzulvita/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar