Ayahnya bernama Umrul Qais. Setelah mengenal Imam Ali as, dia berkata: "Kami menginginkan terjalin hubungan keluarga di antara kita. Dan saya sangat ingin menikahkan putri saya Mahya dengan Anda." Dan Imam untuk menarik dan menambah rasa cintanya kepada kelurganya, menerima tawarannya. Darinya Imam dikarunia seorang putri yang meninggal ketika masih kecil. (Almarhum 'Imad Zadeh, sumber yang sama, 391).
Ini adalah Amr al Qais bin 'Adi al Kalbiah, bukan Umrul Qais bin 'Abis seorang penyair Arab terkenal yang dikecam Imam Ali as dalam Nahjul Balaghah bagian hikmah no 464. Dalam kitab Maqotil, Abul Faraj, Ansabul Asyraf Baladzri dan kitab-kitab lainnya menyebutkan bahwa Rubab, istri Imam Husain as juga putri Umrul Qais bin 'Adi. Dan putrinya yang lain ia nikahkan dengan Imam Hasan as. Jadi, bapak ini mempunyai kehormatan sebagai ayah mertua imam Ali as dan kedua putranya.
Di bawah ini adalah nukilan kata-kata yang dinukil persis dari perkataan Baladzri setelah kisah singkat diterimanya Islam sebagai agamanya dan perkenalannya dengan Imam Ali as:
"Dan Imam Ali as. berkata: 'Wahai paman, saya adalah Ali bin Abi Thalib anak dari paman Nabi saw. Dan kedua anak ini adalah anak saya al-Hasan dan al-Husain. Ibu keduanya adalah Fathimah binti Rasulullah saw. Saya beserta kedua anak saya ini ingin menjadi keluarga paman. Oleh karena itu, maka nikahkanlah saya dengan putri paman."
Umrul Qais berkata: "Baiklah, dengan penuh kesenangan dan kemuliaan, aku nikahkan engkau wahai Aba al-Hasan dengan Muhayya binti Umrul Qais, sementara Hasan dengan Zainab binti Umrul Qais, dan Husain dengan Rubab binti Umrul Qais."[46]
Referensi:
[46] Jilid 2, hal. 415 dan 416 dimana pernyataan Almarhum Muqarram atas cerita ini telah kami tulis dalam Syarah Hal-e Rubab.
(alhassanain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar