Kepada Para Ulama
“Wahai golongan yang dikenal dengan ilmunya, disebut-sebut karena kebaikannya, dikenal pandai menasihati, dan disegani oleh manusia karena mereka dikenal dekat dengan Allah. Kalian diperhitungkan oleh orang mulia, dihormati oleh orang lemah dan orang yang tidak pernah kalian kenal akan lebih mengutamakan kalian dari pada dirinya sendiri. Kalian dijadikan perantara untuk sebuah hajat ketika yang memintanya tidak dapat memperolehnya sendiri dan berjalan di atas bumi bak raja dan orang-orang penting. Hak orang-orang lemah telah kalian injak-injak. Dan adapun hak kalian –yang menurut kalian berhak atasnya– kalian (memaksa untuk mendapatkannya). (Di samping itu) kalian juga masih meminta surga-Nya, berdampingan dengan Rasul-Nya dan aman dari siksa-Nya.”
Kesehatan Badan dan Tazkiah Jiwa
“Kuwasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah. Selama usia masih dikandung badan jagalah kesehatan kalian. Janganlah menjadi orang yang mengkhawatirkan dosa-dosa hamba-hamba Allah yang lain dan merasa aman dari siksa dosanya sediri.”
Macam-macam Jihad
“Jihad itu ada empat macam: dua dari empat macam tersebut adalah wajib, satu jihad adalah sunnah yang tidak dijalankan kecuali bersamaan dengan jihad yang wajib dan selebihnya adalah sunnah.”
a. Adapun jihad yang wajib adalah
(1) jihad seseorang untuk tidak bermaksiat kepada Allah, –dan ini adalah jihad yang paling agung–, dan
(2) jihad melawan orang-orang kafir.
b. Adapun jihad yang sunnah dan tidak dijalankan kecuali bersamaan dengan jihad yang wajib adalah jihad melawan musuh. Jihad melawan musuh adalah wajib bagi seluruh umat. Jika mereka meninggalkannya, akan datang azab menimpa mereka. Dan azab ini adalah azab atas nama mereka. Jenis jihad ini adalah sunnah bagi imam (pemimpin), dan jika ia hendak melaksanakannya, ia harus melaksanakannya bersama umat.
c. Adapun jihad yang sunnah adalah semua sunnah yang dilakukan oleh seseorang dan ia sangat konsisten dalam melakukan dan menghidupkannya. Usahanya dalam mengerjakan sunnah tersebut adalah amalan terbaik, karena hal itu adalah satu usaha untuk menghidupkan sunnah. Rasulullah saww bersabda: “Barangsiapa yang meninggalkan sunnah hasanah (sebagai warisan darinya), maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya hingga hari kiamat tanpa dikurangi sedikit pun.”
Ibadah Para Pedagang, Hamba dan Orang Merdeka
“Sebagian orang menyembah Allah karena ingin mendapatkan sesuatu. Ibadah ini adalah ibadah para pedagang. Sebagian yang lain menyembah Allah karena takut. Ibadah ini adalah ibadah para hamba sahaya. Dan sebagian kaum menyembah Allah karena hanya ingin bersyukur (kepada-Nya). Ibadah ini adalah ibadah orang-orang yang merdeka. Dan ini adalah ibadah yang paling utama.”
Tidak Berbuat Lalim
“Janganlah engkau berbuat lalim kepada orang yang penolongnya adalah Allah azza wa jalla semata.”
Kepada Siapakah Kita Harus Meminta?
“Janganlah engkau meminta hajatmu kecuali kepada salah satu dari tiga orang ini: orang yang beragama, orang yang memiliki harga diri dan orang yang berasal dari keturunan baik.”
Orang yang Kikir
“Orang yang kikir adalah orang yang tidak mau mengucapkan salam.”
Akibat Mengikuti Orang yang Berdosa
“Barangsiapa yang bersahabat dengan seseorang atas dorongan ingin bermaksiat kepada Allah, maka ia tidak akan mendapatkan apa yang diharapkannya dan ditimpa apa yang ditakutinya.”
Menghormati Anak-Cucu Fathimah Az-Zahra` As
“Demi Allah, aku tidak akan pernah mau hidup hina selamanya. Fathimah Az-Zahra` akan bertemu dengan ayahnya (pada hari kiamat) seraya mengadukan apa yang diperbuat oleh umatnya terhadap anak-cucunya. Dan tidak akan masuk surga orang yang mengganggunya dengan cara mengganggu anak-cucunya.”
Melawan Orang-Orang Zalim
“Wahai manusia, sesungguhnya Rasulullah saww pernah bersabda: ‘Barangsiapa yang melihat seorang raja (baca : penguasa) yang lalim, menghalalkan segala yang diharamkan oleh Allah, mengingkari janjinya kepada-Nya, menentang sunnah Rasul-Nya dan melakukan dosa dan kezaliman di dunia kemudian enggan merubahnya, maka Ia akan memasukkannya ke dalam golongannya.’…”
Ridha Allah adalah Sumber Kebahagiaan
“Tidak akan bahagia sebuah kaum yang berani membeli kerelaan makhluk dengan kemurkaan Allah.”
Pengikut Terbaik
“Sungguh aku tidak mengenal pengikut yang lebih baik dari para pengikutku dan tidak pernah menemukan keluarga yang lebih setia dari keluargaku. Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan.”
Ucapan Pemusnah Duka
“Sesungguhnya seluruh bumi akan mati dan penduduk langit tidak akan kekal serta segala sesuatu akan musnah kecuali Dzat-Nya yang telah menciptakan bumi dengan kekuatan-Nya dan membangkitkan semua makhluk kelak. Mereka akan bangkit kembali sedangkan Ia tetap tunggal.”
Kesabaran adalah Jembatan Kemenangan
Imam Husein as menghibur para sahabatnya pada hari Asyura` seraya berkata: “Bersabarlah wahai orang-orang mulia, kematian hanyalah sebuah jembatan yang akan mengantarkan kalian menyeberangi dunia kesengsaraan menuju surga-surga yang luas dan nikmat yang abadi.”
Apakah Dunia Itu?
“Wahai hamba-hamba Allah, berhati-hatilah terhadap dunia, karena jika dunia harus kekal dimiliki oleh seseorang, maka para nabilah yang lebih berhak untuk hidup kekal dan lebih utama (untuk menyerahkan sepenuhnya apa yang mereka miliki untuk kehidupan dunia). Hanya saja Allah telah menciptakannya untuk dimusnahkan. Segala yang baru darinya akan sirna, nikmatnya akan musnah, kesenangannya akan berubah menjadi kesusahan, dan ia adalah sebuah rumah sementara. Oleh karena itu, berbekallah. Dan bekal yang terbaik adalah takwa. Dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.”
Ketegaran yang Menawan
“Tidak, demi Allah. Aku tidak akan menyerah kepada mereka seperti orang yang hina dan tidak akan lari dari medan perang seperti seorang hamba (yang lari dari majikannya).”
Tidak Kenal Hina
“Ingatlah bahwa Yazid telah mengancam dengan dua hal: pedang dan kehinaan. Kami tidak mungkin memilih kehinaan. Allah, Rasul-Nya dan mukminin tidak menghendaki hal itu untuk kami. Jiwa-jiwa yang suci tidak mengizinkan kami mengorbankan manisnya terbunuh bersama orang-orang mulia demi menaati orang-orang yang tidak tahu diri.”
Kemurkaan Allah terhadap Bangsa Yahudi, Majusi dan Musuh Ahlul Bayt As
“Allah sangat murka kepada bangsa Yahudi karena mereka menjadikan anak untuk-Nya, Ia sangat murka kepada pengikut agama Nasrani karena mereka menjadikan-Nya tuhan ketiga dari tiga tuhan, Ia sangat marah kepada penganut agama Majusi karena mereka menyembah matahari dan bulan di samping menyembah-Nya, dan Ia sangat marah kepada sebuah kaum yang sepakat untuk membunuh cucu nabi mereka.”
Agama Tidak? Jadilah Orang yang Merdeka!
“Wahai pengikut Abu Sufyan, jika kalian tidak memiliki agama dan tidak takut hari kebangkitan, maka jadilah orang yang merdeka di duniamu, dan kembalilah untuk menengok keturunan kalian jika kalian memang keturunan Arab sebagaimana kalian yakini.”
Lebih Dahulu Berdamai
“Jika di antara dua orang terjadi percekcokan dan salah satu dari mereka berdua lebih dahulu minta untuk berdamai, maka ia akan masuk surga”
Pahala Mengucapkan Salam
“Mengucapkan salam memiliki tujuh puluh kebaikan; enam puluh sembilan dari kebaikan itu akan diberikan kepada orang yang terlebih dahulu mengucapkan salam dan satu darinya akan diberikan kepada yang menjawabnya.”
Ridha Allah
“Barangsiapa yang mengorbankan kemurkaan manusia demi ridha Allah, maka Ia akan mencukupkannya darinya, dan barangsiapa yang mengorbankan kemurkaan Allah demi ridha manusia, maka Ia akan menyerahkan segala urusannya kepada manusia itu.”
Sebuah Mimpi
“Ketahuilah bahwa dunia ini, manis dan pahitnya adalah sebuah mimpi, dan kesadaran sejati akan terjadi di akhirat kelak.”
Hindarilah!
“Janganlah kalian ucapkan sebuah ucapan yang dapat mengurangi harga diri dan nilaimu.”
Hidup Kekal dengan Sebuah Kematian
“Mati dalam menempuh kemuliaan tidak lain adalah sebuah kehidupan abadi, dan hidup terhina tidak lain adalah sebuah kematian yang tidak berarti.”
_______________
Imam Husain bin Ali الØسین بن علي
626-680 M; Gelar: Sayyid al-Shuhada
Husain adalah cucu dari Nabi Muhammad saww yang dibunuh ketika dalam perjalanan ke Kufah di Karbala. Husain dibunuh karena menentang Yazid bin Muawiyah.
(dedyzulvita/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar